Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Desa di Demak Masih Terisolasi akibat Banjir

Kompas.com - 11/04/2013, 15:32 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Hingga saat ini, banjir yang melanda delapan desa di Kecamatan Mijen, Demak, Jawa Tengah, yang  belum juga surut. Bahkan dua desa, yakni Desa Jleper dan Desa Ngelokulon, masih terisolasi, sehingga proses evakuasi dan pendistribusian logistik kepada warga yang mengungsi menjadi terhambat.

Sebagian besar pengungsi tertampung di tenda- tenda darurat hasil swadaya masyarakat, selebihnya menumpang di rumah saudara dan kerabat di wilayah Kabupaten Jepara dan desa-desa sekitar Kecamatan Mijen yang tidak terkena banjir.

Kepala Desa Ngelokulon , Asari, Kamis (11/4/2013), mengaku meski warganya banyak yang sudah tertampung di tempat pengungsian sementara, tetapi kebutuhan konsumsi dan sandang masih sangat dibutuhkan warga karena mereka tidak sempat menyelamatkan harta bendanya.

Bahkan karena minimnya peralatan terutama perahu karet, ada beberapa warga yang belum bisa dievakuasi dari rumahnya sehingga selama dua malam ini mereka terpaksa tetap berdiam di lantai 2 rumah masing-masing karena tidak mungkin warga menerobos derasnya air setinggi dada orang dewasa tersebut.

Lebih lanjut Asari mengatakan, pengiriman bantuan logistik ke lokasi pengungsian, jika melalui jalan raya Demak-Jepara, hanya bisa menggunakan perahu karet karena akses jalan darat terputus.

Jalan darat yang masih bisa dilalui sepeda motor adalah jalan setapak yang menghubungkan Desa Pasir dengan Desa Ngelokulon. Sementara akses jalan melalui Desa Jleper ke arah Ngelokulon juga terputus total. Dengan demikian, satu-satunya cara mengirim logistik adalah menggunakan perahu karet.

"Memang rutenya jadi lebih jauh karena memutar. Tetapi hanya itu satu-satunya jalan darat yang masih aman digunakan supaya bantuan segera bisa diterima oleh korban banjir," kata Asari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com