Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh: Ini Pemanasan Menuju May Day

Kompas.com - 10/04/2013, 16:37 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi buruh hari ini membuat kemacetan di bebetrapa jalan protokoler Ibu Kota, seperti MH Thamrin, Medan Merdeka Barat dan Medan Merdeka Selatan. Para buruh memastikan bahwa aksi ini hanya pemanasan untuk hari buruh 1 Mei 2013 (May Day).

"Ini adalah pemanasan untuk May day,"  kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)  Said Iqbal di depan Gedung Kemenko Kesra, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2013).

Pada demo pemanasan ini, sekitar 10 ribu buruh turun ke jalan. Mereka tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI), yang melakukan aksi unjuk rasa di delapan kota, antara lain di Jakarta, Bandung, Batam, Surabaya dan Medan.

Iqbal mengatakan, jika pada akhir Mei 2013 pemerintah belum juga mengabulkan permintaan mereka, yakni menghapus tenaga outsourcing di BUMN, para buruh akan kembali menggelar aksinya. Dia mengancam akan mengerahkan 10 juta buruh ke jalan.

Dalam tuntutannya kepada Menteri BUMN, mereka meminta agar segera dibuat Permeneg untuk memperkuat Permenakertrans tentang outsourcing yang hanya boleh diberikan pada 5 jenis pekerjaan saja. Selain itu, mereka juga menuntut RUU Ormas dan RUU Kamnas untuk tidak disahkan, serta mendesak pemerintah pusat untuk melaksanakan jaminan kesehatan seluruh rakyat Indonesia pada 1 Januari 2014, bukan dilaksanakan secara bertahap pada tahun 2019.

"Pada 12 April kalau DPR tetap mengesahkan RUU Ormas, kami akan kepung DPR dan mempercepat mogok nasional," kata Iqbal.

Iqbal menegaskan, bila tuntutan buruh tersebut kembali tidak digubris oleh pemerintah pada akhir Mei 2013, maka seluruh buruh yang berada di Indonesia akan melakukan sejumlah rangkaian aksi unjuk rasa. Salah satunya, mereka mengancam akan melakukan aksi mogok nasional pada 16 Agustus 2013, pada saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato Nota Keuangan dalam Rapat Paripurna MPR/DPR RI.

"Mogok aksi nasional pada tanggal itu tidak main-main," ancamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com