BANGKALAN, KOMPAS.com - Pemilihan Umum 2014 akan digelar pada tanggal 9 April 2014. Tepat setahun sebelumnya, Selasa (9/4/2013) kemarin, dari Kompleks Syaikhona Kholil di Bangkalan, Madura, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mulai mengobarkan semangat juang untuk memenangkan Pemilu.
Diingatkan oleh Suryadharma tentang kebesaran PPP di masa lalu. Hamzah Haz, salah satu kader terbaik PPP, pernah menjabat Wakil Presiden. PPP pun bermimpi kembali memiliki pemimpin bangsa dari kadernya pada Pemilu 2014.
Mengapa kompleks Syaikhona Kholil dipilih sebagai lokasi puncak peringatan Harlal ke-40 PPP? Sebab, Kiai Syaikhona Kholil merupakan guru dari segala guru ulama besar di Indonesia. Pendiri Nahdatul Ulama KH Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan merupakan murid Kiai Syaikhona Kholil.
Jadi seolah-olah, PPP ingin menyampaikan pesan untuk merangkul Umat Islam dari berbagai kelompok. Suryadharma ingin mempertegas bahwa PPP merupakan "rumah besar bagi Umat Islam".
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf pun mengakui kharisma Syaikhona Kholil. "Tiap tahun, tidak kurang 1 juta peziarah mendatangi makam ini. Tepatlah bila hilal PPP ke-40 digelar di malam ini," ujar dia.
PPP memang harus berjuang keras untuk bangkit. Jujur saja, mengherankan bila PPP hanya meraih 5,33 persen suara pada Pemilu 2009. Padahal mayoritas penduduk negeri ini beragama Islam. Bahkan lebih dari itu, Indonesia merupakan negara dengan penduduk beragam Islam terbanyak di dunia.
Di Jawa Timur, dengan alokasi mencapai 90 kursi pada Pemilu 2009, ternyata realitasnya PPP hanya meraih 4 kursi (865.391 suara). Tidak mengherankan bila PPP berupaya memenangi Indonesia, dimulai dari menancapkan pengaruhnya di Jawa Timur.
Dalam pidato politiknya, Suryadharma Ali menampilkan sosok PPP--yang tidak hanya melulu soal agama. Suryadharma mengungkapkan berbagai isu nasional yang hendak dicarikan solusinya. Sungguh menarik ketika dia justru mengutip pendapat filsuf China Konfusius (551-479 SM), bahwa orang musti bangkit setelah terjatuh.
Salah satu langkah untuk membangkitkan rakyat, juga elektabilitas partai adalah memperbaiki nasib petani. "PPP akan mengajukan RUU Pokok-Pokok Agraria lengkap dengan kajian akademisnya. PPP mendukung reformasi agraria dengan pembagian masing-masing 2 hektar lahan kepada rakyat," ujar Suryadharma.
UU Pokok Agraria memang telah berusia 53 tahun, dan telah saatnya direvisi.
Senin (8/4 /2013) kemarin di Jombang, PPP telah lebih dulu melangkah maju dengan mengumumkan pendirian Paguyuban Petani Penyanggah Ketahanan Pangan Indonesia (PPP-KPI).
"PPP juga mendesak dihentikannya impor pangan," ujar Suryadharma. Nasib 40 juta petani, juga rakyat Indonesia yang didera kenaikan harga kedelai, cabai, daging sapi, dan bawang putih; terkesan akan dibela PPP.
Dengan tegas, Suryadharma juga menyerukan agar subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) hanya untuk sepeda motor dan angkutan umum. Ketua Umum PPP ternyata fasih bicara ekonomi. Disorotinya tentang anggaran negara yang telah tersedot untuk subsidi BBM yang tidak tepat sasaran itu.
Isu penting lain yang menjadi fokus PPP adalah, tentang pemberantasan korupsi. Entah didahului kajian hukum atau tidak, Suryadharma mengatakan, "PPP akan memperjuangkan Komisi Pemberantasan Korupsi masuk dalam Undang-Undang Dasar. Sehingga nanti, sifatnya menjadi permanen," ujar dia.
Menurut Suryadharma, harus dihindari biaya politik yang tinggi. Dengan demikian, dapat diminimalisir pengembalian biaya politik yang merugikan semua. Sembari dia juga mengingatkan para kader, simpatisan partai, dan siapa pun untuk membalikkan animo mencegah supaya tingkat partisipasi pemilu tak makin rendah.
Kembali ke Bangkalan, kembali ke Kompleks Syaikhona Kholil, Suryadharma menegaskan dari lokasi harlah yang sederhana ini, diharapkan PPP dapat kembali meraih simpati rakyat. " Memang sengaja dipilih di Bangkalan, bukan di pusat kota atau di hotel mewah untuk menunjukkan kedekatan PPP dengan rakyat," ujar Suryadharma.
Akan tetapi Pak Suryadharma, kehadiran kader-kader anda dengan lebih dari 10 unit Toyota Alphard di jalan-jalan sempit dan berlobang di Jombang dan Bangkalan, Jawa Timur, apakah itu membuktikan PPP dekat dengan rakyat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.