PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Semakin banyak jalan di Kalimantan Tengah yang dulu tidak pernah dilanda banjir kini kerap terendam. Kondisi itu disebabkan rusaknya daerah tangkapan air di bagian hulu sehingga intensitas banjir dan biaya perawatan meningkat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kalimantan Tengah Leonard S Ampung di Palangkaraya, Selasa (9/4/2013), mengatakan, jalan yang sekarang sering kebanjiran misalnya di Lungkuhlayang, Kabupaten Kapuas. Jika terendam, maka ketinggian air termasuk tinggi atau mencapai 50 sentimeter. Jalur itu berada di daerah yang menghubungkan ibu kota Kalimantan Tengah (Kalteng), yakni Palangkaraya dengan ibu kota Kabupaten Barito Selatan, Buntok.
Leonard tak menyebutkan jumlah jalan yang saat ini sering terendam. Namun, ia memberikan contoh lagi, yakni jalur di Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau. Selain itu, banjir juga sering merendam jalan di Tumbang Nusa, Pulang Pisau. Jalan itu merupakan jalur penting yang menghubungkan Palangkaraya dengan ibu kota Kalimantan Selatan, yakni Banjarmasin.
Jalur di Tumbang Nusa yang kerap terendam membuat jalan layang dibangun untuk mengatasi banjir. Memang aman kalau sudah ada jalan layang. Namun, di batas antara jalan layang dan jalur biasa yang terdapat deretan warung tetap mengalami banjir. "Dulu tidak pernah," ujar Leonard.
Pembukaan hutan di daerah hulu menyebabkan banjir kian sering terjadi. Akar permasalahan itu harus diselesaikan dulu. Daerah hulu tidak dijaga dan habis menjadi perkebunan. "Konservasi harus dilakukan. Kami siap saja membangun jalan, tapi biaya perawatannya tentu semakin besar," tutur Leonard.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.