Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2013, 19:28 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com — Kondisi banjir yang terus meninggi di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin (8/4/2013), membuat warga tinggal di atap rumah masing-masing. Mereka yang terjebak air setinggi dua meter lebih harus menunggu evakuasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang (BPBD Sampang).

Kondisi itu membuat warga kelaparan. Mereka belum mendapat bantuan logistik makanan dari Pemkab Pamekasan. Bantuan makanan sulit untuk didistribusikan kepada warga karena perahu karet yang dipakai BPBD tidak bisa menjangkau daerah-daerah padat penduduk.

Abdul Aziz, warga Desa Panggung, melalui sambungan ponselnya mengatakan bahwa banyak warga yang mengeluh kelaparan karena tidak menerima kiriman bantuan logistik. Pasalnya sejak siang mereka tidak merasakan makanan sama sekali.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sampang Malik Amrullah mengatakan, sulitnya pendistribusian makanan dan logistik bantuan kepada korban banjir terjadi karena kekurangan personel. Sementara itu, jumlah warga di tiga kelurahan yang paling parah terkena banjir mencapai ratusan orang.

"Kalau hanya mengandalkan pasukan dari Polres dan BPBD tidak cukup, apalagi arus banjir masih deras dan harus masuk ke gang-gang rumah penduduk," kata Malik.

Sementara ini, logistik yang sudah berhasil didistribusikan hanya bagi pengungsi yang tinggal di Jalan Pahlawan, Kelurahan Rongtengah. Malik belum memastikan berapa kepala keluarga yang terendam banjir.

Logistik yang siap didistribusikan di antaranya nasi bungkus dan air mineral serta biskuit. "Kami sudah minta bantuan ke Polres Sampang, Kodim Sampang, dan BPBD dari daerah lainnya untuk mendistribusikan logistik sekaligus mengevakuasi warga yang tinggal di atap-atap rumah," ungkap Malik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com