Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dikubur, 2 Bocah Ini Dicabuli 10 Orang Dewasa

Kompas.com - 07/04/2013, 16:13 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

SAUMLAKI, KOMPAS.com — ANP (4) dan AW (8), warga Belakang Mess Kejaksaan, Saumlaki, Maluku Barat Daya (MBD), Maluku, dicabuli secara bergantian oleh 10 orang dewasa. Sebelum dicabuli, keduanya dikubur sebatas leher oleh para pelaku.

Para pelaku pencabulan yakni AB (27), JK (27), GK (18), VK (30), HT, CS, SS, ER, MJW alias Yolanda, dan istri HT. Beberapa di antaranya adalah saudara korban sendiri.

Ibu korban, IK (36), kepada wartawan di Ambon, Minggu (7/4/2013), menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada 7 Oktober 2012 lalu, dan baru diketahuinya pada 4 November 2012 setelah AW berterus terang.

Dia menceritakan kronologi aksi asusila itu berdasarkan pengakuan AW. Sebelumnya, AW dan adiknya, ANP, diajak jalan-jalan oleh dua pelaku, yakni JA dan AB, ke toko Santos untuk membeli boneka. JA dan AB merupakan paman dua bocah itu.

"Setelah itu, mereka (ANP dan AW) diajak ke rumah tantenya di kawasan Gunung Nona. Namun, saat melewati pekuburan, kedua anak saya dijemput dua orang. Lalu mulut kedua anak saya disumpal pakai kain. Setelah itu, anak saya dikubur sebatas leher di daerah itu," ungkap IK sambil menunjukkan bukti laporan polisi dan foto pelaku, Minggu (7/4/2013).

Setelah dikubur, lanjut IK, kedua bocah ini kemudian ditelanjangi. Lalu keduanya dicabuli para pelaku secara bergantian. AW yang merupakan bocah laki-laki dicabuli oleh pelaku perempuan. Sedangkan ANP, bocah perempuan, dicabuli pelaku laki-laki. Aksi bejat itu kemudian dilanjutkan di rumah salah satu dari pelaku.

Menurut IK, pasca-kejadian itu, tingkah laku laku kedua anaknya berubah drastis. Kedua bocah ini sering ketakutan kalau hendak keluar rumah. Bahkan AW tak pernah mau lagi pergi ke sekolah. Selain itu, kedua anaknya sering mengeluhkan sakit di alat kelamin.

Beberapa lama kemudian, AW akhirnya berterus terang kepada orangtuanya bahwa dia dan adiknya, ANP, dicabuli 10 orang yang beberapa di antaranya adalah saudaranya sendiri. Bocah ini juga baru berterus terang karena sebelumnya takut diancam akan dibunuh jika melaporkan peristiwa tersebut.

"Saya sudah lapor kejadian ini ke Polres MTB, tapi tidak pernah ditindaklanjuti, dan saat ini saya sudah laporkan ke Polda Maluku," beber IK.

IK berharap polisi dapat segera menangkap para pelaku pencabulan anaknya dan mereka dihukum seberat-beratnya.

"Saya ini datang ke Ambon untuk mencari keadilan di Polda Maluku. Saya minta para pelaku dihukum seberat-beratnya karena mereka telah menghancurkan kedua anak saya," pinta IK sambil menangis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com