PALOPO, KOMPAS.com — Jajaran Polda Sulselbar melakukan pertemuan dengan para tokoh agama se-Kota Palopo, Sulawesi Selatan, untuk membahas insiden kerusuhan yang terjadi pada Minggu, 31 Maret 2013 lalu, seusai pengumuman pilkada setempat.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Warkop Dinasti Palopo itu, para tokoh agama mengkritik lambannya kepolisian menangani hal tersebut.
Salah seorang tokoh agama, pendeta Herman Candrahasym, menilai kepolisian kurang sigap mengantisipasi pecahnya kerusuhan. Padahal, sebelumnya, isu akan rusuhnya keadaan sudah menjadi perbincangan di sejumlah tempat keramaian di Kota Palopo.
"Informasi apa pun yang didapat di lapangan, pihak kepolisian harus segera mungkin menindaklanjutinya," tegas Herman, Sabtu (6/4/2013).
Begitu pula saat ini, ia mendesak kepada pihak kepolisian untuk menangkap para pelaku yang terlibat dalam kasus kerusuhan di Kota Palopo. Ia menambahkan, selain menangkap para pelaku di lapangan, ia juga meminta agar segera menangkap aktor intelektual di balik peristiwa tersebut.
Menanggapi pernyataan para tokoh agama, Direktur Bimas Polda Sulselbar Kombes Pol Chevy Ahmad Sopari munuturkan, jika kedatanganya bersama rombongan ke Palopo guna melakukan pemulihan keamanan seperti yang diharapkan. Kepolisian juga mencoba aktif melakukan pendekatan ke semua elemen masyarakat untuk meredam potensi kerusuhan lanjutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.