Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian di Palopo Capai Rp 100 Miliar

Kompas.com - 04/04/2013, 03:56 WIB

PALOPO, KOMPAS - Kerugian materi akibat kerusuhan massal di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (31/3), diperkirakan mencapai Rp 100 miliar. Karena itu, dibutuhkan anggaran Rp 100 miliar untuk membangun kembali enam gedung perkantoran yang hangus.

Wakil Wali Kota Palopo Rahmat Masri Bandaso, Rabu, mengemukakan, dari hasil analisis Pemerintah Kota Palopo, bangunan yang dibakar mesti dibangun kembali dari awal. ”Tak bisa sekadar direnovasi karena kebakaran merusak fondasi dan kerangka gedung,” ungkapnya.

Berdasarkan inventarisasi, bangunan yang dibakar meliputi separuh bagian kantor Wali Kota Palopo, Kecamatan Wara Timur, Dinas Perhubungan, Panitia Pengawas Pemilu, Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar, dan harian Palopo Pos. Adapun kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil rusak berat. ”Kami berharap ada bantuan dari pusat dan provinsi,” kata Rahmat.

Untuk membangun kembali gedung yang rusak butuh waktu dua hingga lima tahun. Agar pelayanan tak terganggu, aktivitas pemerintahan dipindah ke kantor wali kota lama.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo Maksum Runi mengatakan, pihaknya tak akan mengubah penghitungan suara. Sebab, semua tahapan pemilu kepala daerah (pilkada) sesuai prosedur. ”Semua surat suara telah dihitung mulai dari tempat pemungutan suara sampai kecamatan,” ujarnya.

Pada pilkada putaran pertama, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palopo Haidir Basir-Thamrin Jufri (Hati) meraih 19.561 suara dan Judas Amir-Akhmad Syarifuddin (JA) mendapat 19.489 suara. Namun, saat putaran kedua, JA unggul.

Maksum menuturkan, pihaknya siap menghadapi gugatan pasangan Hati. Untuk menepis penggelembungan suara, KPU mengumpulkan bukti perhitungan suara.

”Palopo Pos” berimbang

Puluhan jurnalis di Kota Makassar berunjuk rasa mendesak polisi mengusut pembakaran kantor harian Palopo Pos. ”Amuk massa di Palopo tak hanya mencederai demokrasi, tetapi juga menambah panjang kekerasan insan pers,” kata koordinator aksi, Upi Asmaradhana.

Ketua Pengawasan dan Pengembangan Fajar Group Sukriansyah Latief mengaku tak tahu-menahu alasan kantor Palopo Pos dibakar. Pemberitaan selama pilkada dinilai cukup berimbang. ”Kami sudah tawarkan iklan kepada Hati dan JA, tetapi hanya JA yang pasang iklan. Apakah itu berarti dukung JA?” paparnya. (RIZ)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com