Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PVMBG: Jika Gunung Guntur Meletus, Penerbangan Terganggu

Kompas.com - 04/04/2013, 01:19 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono memprediksi, jika Gunung Guntur di Kabupaten Garut meletus, maka lalu lintas penerbangan baik domestik atau internasional kemungkinan besar akan terganggu.

Menurut Surono, hal tersebut terjadi karena Gunung Guntur, yang kawahnya tertutup tanah dan bebatuan, diprediksi akan mengeluarkan letusan yang cukup dahsyat dengan menyemburkan awan panas setinggi empat hingga delapan kilometer dari puncak gunung di ketinggian 2.249 meter di atas permukaan laut itu.

"Kalau sampai meletus, bisa jadi menganggu penerbangan. Ini menyangkut tanggung jawab penerbangan internasional, maka perlu dipantau secara khusus. Mudah-mudahan hanya krisis seismik dan tidak sampai meletus," kata Surono saat ditemui di kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Bandung, Rabu (3/4/2013).

Pria yang akrab disapa Mbah Rono ini menambahkan, prediksi gangguan lalu lintas udara tersebut dilakukan tim dari PVMBG melalui metode ash modeling yang dikembangkan sejak beberapa tahun lalu.

Dengan ash modeling ini maka para ahli bisa memperhitungkan jarak dan tingginya awan panas hasil letusan Gunung Guntur dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti kekuatan angin dan daya letusan.

Jika Gunung Guntur benar-benar meletus, maka seluruh data letusan secara online akan langsung terkirim ke seluruh dunia lewat Organisasi Meteorologi Internasional.

PVMBG memprediksi bahwa letusan Gunung Guntur akan cukup dahsyat. Akibatnya dua bandara, yaitu Husein Sastranegara, Bandung; dan Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, akan menanggung beban.

"Andaikan letusannya seperti Merapi dan mengarah ke barat, maka Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) dan Husein Sastranegara juga harus berhati-hati. Akan sangat berat untuk kedua bandara itu," ujar Mbah Rono.

Ia melanjutkan, peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Guntur tidak bisa diabaikan karena energi gunung yang sudah tertidur selama 165 tahun sejak letusan terakhirnya itu akan sangat besar dan mengancam keselamatan penduduk Kota Garut.

"Kubah lava terlihat cukup kuat dan kokoh. Kalau meletus pasti melebarkan kubah lava. Energinya pasti tidak ecek-ecek," Surono memperingatkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com