Jakarta, Kompas -
”Turunnya biaya penyelenggaraan ibadah haji tidak berarti turun pula kualitas pelayanan haji. Kualitas pelayanan haji tetap menjadi perhatian pemerintah,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Selasa (2/4).
Suryadharma memaparkan, komponen transportasi penerbangan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2013 mencapai porsi hingga 49 persen. Pada penyelenggaraan haji 2013, komponen transportasi penerbangan turun menjadi 46 persen.
Dalam penyelenggaraan haji tahun 2013, subsidi bagi calon haji juga naik dan diambil dari manfaat atau sukuk atas setoran awal biaya haji. Subsidi mencapai Rp 16,1 juta untuk setiap calon, atau sekitar 34 persen dari total biaya yang harus dibayar calon. Tahun 2012, subsidi hanya Rp 12,9 juta atau 21 persen dari total biaya.
Komponen biaya sewa pemondokan haji tahun ini juga meningkat daripada tahun sebelumnya. Tahun 2012, komponen sewa pemondokan mencapai 30 persen dari seluruh biaya haji. Tahun ini, komponen sewa pemondokan mencapai 32 persen dari seluruh biaya haji.
Untuk pemondokan yang komponennya naik dari 30 menjadi 32 persen, pemerintah menyewa 219 rumah dengan kapasitas yang lebih banyak.
Ketua Komisi Pengawas Haji Slamet Efendy Yusuf mengemukakan, turunnya besaran biaya haji patut disambut baik. Penurunan biaya itu hendaknya semata-mata karena alasan obyektif, yaitu pemerintah semakin efisien mengelola transportasi, penyewaan rumah, sampai katering. ”Ada beberapa pelayanan yang harus ditingkatkan karena banyak dikeluhkan jemaah haji, seperti jarak pemondokan dengan Masjidil Haram, atau transportasi,” katanya.
Pemondokan, misalnya, harus direncanakan dan diurus sungguh-sungguh. Sekarang Masjidil Haram sedang dipugar sehingga penginapan akan semakin jauh. Pemerintah harus memberikan gambaran menyeluruh kepada jemaah tentang jarak antara penginapan dan masjid.
”Kementerian Agama dan para petugas haji tidak boleh terjebak dalam bisnis rutin sebagaimana biasa. Lakukan perbaikan,” ujarnya.