Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Listrik Naik, Pengusaha Kecil Meradang

Kompas.com - 01/04/2013, 16:47 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Kenaikan tarif dasar listrik yang berlaku per 1 April 2013 ini membuat para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Kota Magelang, meradang. Sebab, mereka tengah sulit dengan mahalnya harga bahan baku kedelai, bawang putih, dan minyak goreng.

Hasanuddin, Ketua Klaster Karya Boga Kota Magelang, mengeluhkan, kenaikan TDL tahap dua sebesar 4,3 persen ini membuat beban kehidupan semakin berat. Betapa tidak, harga bahan baku belum juga stabil di harga normal, sudah ditambah kenaikan TDL.

"Sudah bahan baku harganya mahal, sekarang ditambah tarif listrik naik, benar-benar berat beban yang kami tanggung sekarang. Apa tidak bisa dibatalkan saja kenaikan TDL itu sehingga usaha kami tetap berjalan?" keluhnya, Senin (1/4/2013).

Hasan menyebutkan, konsumsi listrik per UKM rata-rata bisa antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per hari. Belum kebutuhan lainnya yang sekarang juga sedang mahal seperti kedelai Rp 7.500/kg, bawang putih Rp 32.000/kg, dan minyak goreng Rp 212.000/galon.

Dia mengaku hanya bisa pasrah karena bagaimana pun juga kebijakan tersebut sangat sulit untuk dibatalkan. Saat ini para pengusaha yang sebagian besar memproduksi makanan itu pun harus memutar otak untuk menyiasati agar kenaikan TDL yang meningkatkan ongkos produksi ini, tidak merugikan usaha.

"Kami juga terpaksa menaikkan harga produk kami, walaupun cara ini pasti akan mengurangi daya beli masyarakat. Yang kami khawatirkan jika nantinya berimbas pada pengurangan tenaga kerja," katanya.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) menaikkan tarif listrik 4,3 persen per 1 April 2013. Bulan April ini merupakan tahap kedua, yang tahap pertamanya pada 1 Januari 2013 lalu dengan persentase sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com