Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Selidiki Kasus Empat Anak Tewas Tenggelam

Kompas.com - 30/03/2013, 14:16 WIB
Ambrosius Harto Manumoyoso

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya empat anak karena tenggelam di kolam resapan air depan kantor Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (29/3/2013). Keempat anak itu tenggelam saat berenang.

"Kami sedang menyelidiki kenapa mereka bisa tenggelam. Apakah tidak ada pengawasan dari siapa pun?" kata Kepala Polsek Bantargebang Komisaris Gunawan, Sabtu (30/3/2013).

Keempat korban adalah Sopian (10), Pandu Purnawa (7), Erik Hermawan (7), dan Bilal Tajah Septiansyah (5), warga Kampung Yayasan, Bantargebang, Kota Bekasi. Peristiwa naas itu diketahui saat warga bernama Sudirja (38) dan Andi (38) melihat seorang bocah tewas mengapung di kolam itu pada Jumat sekitar pukul 11.00.

Warga kemudian mengangkat bocah malang tersebut dan melapor ke petugas Kecamatan Bantargebang. Saat petugas datang ke lokasi, korban yang diketahui bernama Pandu Purnama (7) itu sudah dibawa ke Puskesmas Bantargebang.

Penemuan jenazah Pandu membuat warga curiga bahwa yang tenggelam tidak cuma satu orang. Warga melihat ada empat pasang pakaian anak di sekitar lokasi kejadian. Warga dan petugas mencari-cari ketiga bocah di sekitar kolam.

Karena tidak ditemukan, warga dan petugas pun menyelam ke kolam. Pencarian membuahkan hasil. Tiga jasad lagi ditemukan di dasar kolam tersebut sekitar pukul 13.30.

Sementara itu, salah satu teman para korban bernama Ilham (7) datang ke lokasi. Ilham membenarkan bahwa keempat korban adalah temannya. Mereka berlima datang ke kolam untuk memancing dan berenang. Namun, Ilham pulang lebih dulu karena sudah siang, sedangkan keempat temannya berenang.

Gunawan mengatakan, ada kemungkinan keempat anak itu tidak mahir berenang sehingga tewas tenggelam. Kolam galian selebar 2,5 meter dan berkedalaman 1,5 meter itu adalah resapan air untuk meminimalkan banjir di kantor Kecamatan, Polsek, Koramil, dan Puskesmas Bantargebang.

Keempat orangtua korban, kata Gunawan, menolak jenazah anak-anak mereka diotopsi untuk kepentingan penyelidikan. Keempat jenazah telah dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com