BANJARNEGARA, KOMPAS -
Kendati warga sejauh ini tetap tenang, sedikitnya tiga lokasi evakuasi telah disiapkan pemerintah setempat mengantisipasi jika kondisi kian memburuk.
Kepala Desa Sumberejo Ibrahim, Jumat (29/3), mengatakan, dari sebanyak 4.700 warga di desanya, terdapat 2.000 jiwa yang tinggal di lokasi paling rawan ancaman gas beracun Kawah Timbang. Mereka berasal dari tiga dusun, yakni Simbar, Serang, dan sebagian Dusun Sumber Utara.
”Khusus warga di Dusun Sumber Utara, tidak semuanya dievakuasi, hanya yang di sebelah timur. Dusun Kaliputih relatif aman karena letaknya berada di atas bukit meskipun bagian bawahnya dilalui Kali Sat yang merupakan jalur aliran gas beracun,” ungkapnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak Rabu (27/3) malam meningkatkan status kawah Timbang di Dataran Tinggi Dieng dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) setelah pada Rabu sejak pukul 18.00 sampai 22.31 terjadi peningkatan kegempaan yang sangat mencolok, yaitu 48 kali
Namun, diakui Ibrahim,
Sejak dinaikkan statusnya menjadi Siaga pada Rabu (27/3) malam, Gunung Dieng terus menunjukkan aktivitas membahayakan. Gas beracun sempat terdeteksi hingga jarak 1.500 meter dan jalan yang menghubungkan Batur-Wonosobo sempat ditutup, walaupun kini sudah kembali dibuka.
Kepala PVMBG Surono mengatakan, pantauan pada Kamis pukul 00.00-06.00 menunjukkan terjadinya 2 kali gempa vulkanik dalam dan 1 kali gempa vulkanik dangkal.
Pada jarak 1.500 meter dari Kawah Timbang menuju Kali Sat, sekitar pukul 02.20, terdeteksi gas CO