Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BLH Kolaka 'Menyerah' Tangani Masalah Sampah

Kompas.com - 27/03/2013, 21:23 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Menghadapi sorotan tajam terkait buruknya pengelolahan sampah di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kolaka mengaku 'menyerah'.

BLH menyatakan buruknya penanganan sambah disebabkan antara lain kurangnya tempat pembuangan sampah di dalam kota.

Kepala BLH Kolaka, Anwar Sanusi meminta, semua kalangan yang mengkritik cara pengelolaan sampah harus bersabar dan memahami kondisi yang ada saat ini.

Anwar menambahkan BLH sangat kewalahan karena berbagai infrastruktur penunjang misalnya lokasi pembuangan dan armada pengangkut sampah yang sangat minim

BLH, papar Anwar, mencoba mencari solusi dari permasalahan sampah ini. Apalagi, lokasi pembuangan sampah di pinggiran kota Kolaka, hanya bersifat sementara. 

"Kami sangat paham dengan masalah sampah itu, apalagi banyak warga yang mengeluhkan tumpukan sampah di pantai Berti. Tapi sebenarnya itu hanya bersifat sementara karena kami kekurangan tempat pembuangan sementara. Selain itu sebagian besar armada pengangkut saat ini berupa gerobak motor, kalau mobil kondisinya belum maksimal," ungkap Anwar Sanusi, Kepala BLH Kolaka, Rabu (27/03/2013).

Anwar menambahkan dengan buruknya kondisi armada mobil pengangkut sampah berpengaruh pada lambatnya proses pengangkutan sampah.

Sementara armada gerobak motor yang dimiliki tidak mampu mengangkut sampah dari lokasi pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir.

"Harus dipahami juga bahwa jarak kota dengan tempat pembuangan akhir itu sekitar 12 kilometer. Nah, kalau menggunakan gerobak motor tidak efektif dan memang seharusnya mobil yang bisa atasi pengangkutan dari TPS ke TPA itu," tambahnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com lokasi penampungan sampah sementara di Pantai Berti memang sangat mengganggu warga, karena dekat dengan permukiman.

Lokasi pembuangan sampah itu dulunya digunakan warga untuk berolahraga, bahkan tak jarang dijadikan tempat memancing. Kini selain sepi dari aktifitas warga, bau busuk yang ditimbulkan tumpukan sampah sangat mengganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com