Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parade Gadis-gadis Cantik ala Suku Mandar

Kompas.com - 27/03/2013, 10:09 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Parade gadis-gadis cantik perwakilan dari berbagai dusun di Kecamatan Matakali menjadi obyek wisata tahunan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Ribuan warga yang antusias menyaksikan festival mode ala suku Mandar ini membuat ruas-ruas jalan yang dilalui peserta pawai macet total.

Rabu (27/3/2013), jalur Trans-Sulawesi bahkan lumpuh selama berjam-jam akibat kemacetan panjang hingga belasan kilometer. Inilah festival model ala suku Mandar yang tetap jadi magnet wisatawan lokal maupun luar daerah setiap tahunnya.

Ratusan gadis cantik berlomba menarik perhatian penonton dan dewan juri di sepanjang ruas jalan yang dilalui peserta festival tahunan ini. Dengan berdandan layaknya calon pengantin, gadis-gadis pilihan dari dusun mereka berlomba menjadi peserta terbaik, mengalahkan peserta dari dusun dan kecamatan lain.

Fokus penilaian tak hanya mengandalkan kecantikan semata. Faktor keberanian peserta menuggang kuda, yang ditunjang dengan kemampuan kuda, menunjukkan penampilan tarian terbaik, menjadi penilaian penting untuk menjadi juara dalam festival ini.

Tata rias peserta dan kekompakan tim rebana termasuk kalindagdag atau seni pantung yang mengiringi setiap peserta juga menjadi fokus penilaian penting untuk menentukan peserta terbaik.

Rasmawati, salah satu peserta yang ikut dalam festival ini, sempat menarik perhatian penonton lantaran dinilai sebagai peserta paling berani. Kuda terlatih yang ditungganginya dinilai memberi aktraksi paling sensasional dan menantang dibanding peserta lain. "Senang bisa jadi peserta dan bersaing dengan kontestan lain dari berbagai dusun dan desa. Bangga disaksikan ribuan mata penonton," ujar Rasmawati.

Tradisi tahunan yang menjadi kebanggaan suku Mandar dari berbagai dusun/desa dan kecamatan di Polewali Mandar hingga kini tetap lestari. Pemerintah sendiri kini tengah berupaya mengangkat tradisi lokal ini menjadi salah satu aset budaya dan wisata lokal yang diharapkan bisa menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com