Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Anak Tewas Tenggelam di Kolam Galian Perumahan

Kompas.com - 26/03/2013, 19:58 WIB
Ambrosius Harto Manumoyoso

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Seorang anak laki-laki tewas tenggelam di danau galian perumahan Villa Indah Permai, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (26/3/2013). Korban bernama M Anggi Lubis (12). Ia tewas tenggelam di danau saat berenang.

Diperkirakan, korban tenggelam sekitar pukul 13.30. Korban ditemukan 2,5 jam kemudian, tetapi sudah tidak bernyawa. Korban adalah anak keempat dari lima bersaudara buah pernikahan pasangan Gendisah Siregar dan Aspan Lubis. Keluarga ini bermukim di Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara oleh penyidik Kepolisian Sektor Bekasi Utara, korban datang ke lokasi bersama teman-temannya, yakni Renaldi (12), Raihan (13), Faisal (13), dan Rangga (13). Anak-anak itu pergi dari rumah ke danau dengan menumpang mobil bak terbuka. Jarak antara danau dan rumah korban sekitar 2 kilometer.

Renaldi mengatakan, korbanlah yang mengajak untuk berenang. Di lokasi, korban juga yang paling duluan membuka pakaian dan menceburkan diri ke danau galian itu. Namun, teman-teman korban tidak berani mengikuti. Justru, Anggi, murid kelas 6 Sekolah Dasar Negeri Bahagia 2, Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi, itu malah teriak minta tolong karena diduga tidak terampil berenang. "Anggi minta tolong dan Raihan sempat raih tangannya tapi terlepas," kata Renaldi.

Melihat kondisi itu, sontak teman-temannya kaget dan mencari bantuan. Saat itu, ada seorang petani yang sedang mencangkul. Petani ini dimintai tolong untuk menyelamatkan Anggi. Namun, Anggi tidak terlihat sebab tubuhnya tenggelam.

Sejumlah buruh bangunan perumahan juga turun untuk mencari korban. Lokasi menjadi ramai. Warga juga menghubungi petugas Kepolisian Sektor Bekasi Utara. Petugas yang datang segera membantu pencarian. Ada juga yang menghubungi keluarga korban. Tidak lama, orangtua korban datang dan histeris di tepi danau.

Ibunda korban terus menangis dan syok sambil memegangi baju dan celana korban. Ayahnya juga menangis melihat ke danau berharap Anggi ditemukan. Setelah pencarian 2,5 jam atau pukul 16.00, jasad Anggi akhirnya ditemukan dan diangkat. Namun, nyawanya tidak ada lagi.

Wahyudin (35), buruh bangunan yang ikut mencari korban, mengatakan, Anggi ditemukan dalam posisi miring di dasar danau berkedalaman 5 meter. Jasad diserahkan ke orangtua untuk kemudian dibawa ke rumah sakit guna diotopsi, dibawa ke rumah untuk disemayamkan, dan segera dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com