Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Pelajar, Polisi Jaring Pelajar "Siluman"

Kompas.com - 26/03/2013, 18:35 WIB
Kontributor Kompas TV, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Pematangsiantar, Sumatera Utara, menjaring 17 pelajar dari berbagai lokasi, Selasa (26/3/2013). Satu di antaranya diidentifikasi sebagai pelajar "siluman", memakai seragam sekolah, tetapi tidak lagi terdaftar sebagai pelajar di sekolah manapun.

Paur Humas Polres Pematangsiantar, Iptu Restuadi, mengatakan, penjaringan dilakukan dalam operasi preman. Ada dua titik target operasi yakni di beberapa warnet di Kecamatan Siantar Barat, dan Pusat Pasar Horas.

Menurut Restuadi, tidak ditemukan benda mencurigakan, tetapi petugas menemukan seorang pria pengangguran yang mengenakan seragam sekolah. Adapun seorang siswa dicurigai mengenakan atribut sekolah lain. “Ini rutinitas dan manfaatnya bisa untuk mencegah aksi tawuran dan perbuatan kejahatan lainnya. Dalam operasi preman ini kita menemukan dua orang yang bukan pelajar meski mengenakan seragam sekolah,” kata Restuadi.

Razia digelar dengan melibatkan personel unit Reskrim dan Binmas. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran saat petugas hendak mengamankan para siswa yang berkeliaran mengenakan seragam sekolah di saat jam belajar. Kebanyakan para siswa bermain gim online di warung internet. Adapun siswa dari sekitar Pasar Horas, nongkrong di halte-halte pemberhentian angkot.

Suhendri (15) yang kedapatan mengenakan seragam sekolah meski sudah tak lagi sekolah mengaku hanya iseng. Pria yang menetap di Sipolha, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, ini mengaku sudah dipecat dari SMK GKPI Pematangsiantar setahun silam. “Tak ada maksud lain, Bang, pake baju sekolah. Aku pun hanya main-main aja di warnet,” kata Suhendri.

Rambi Silalahi (17), yang mengenakan seragam sekolah beratribut SMK Negeri 3 Pematangsiantar, tetapi terdaftar sebagai siswi di SMK GKPI beralasan, tukaran seragam dengan temannya. Terpaksa karena seragam sekolah yang biasa dikenakannya tidak ada yang bersih.

Ditegaskan Iptu Restuadi, polisi hanya mengidentifikasi 17 siswa termasuk seorang yang mengenakan seragam sekolah tadi dengan cara sidik jari dan foto. Selain itu polisi juga membuat pernyataan sambil menunggu pihak sekolah atau orangtua menjemput para siswa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com