Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fransiskus Sowan ke Benediktus

Kompas.com - 24/03/2013, 05:39 WIB

CASTEL Gandolfo, Sabtu - Paus Fransiskus menemui pendahulunya, Paus Emeritus Benediktus XVI, di Istana Musim Panas Gandolfo di Castel Gandolfo, Roma selatan, Sabtu (23/3). Pertemuan tersebut berlangsung tertutup, tetapi diperkirakan keduanya membahas berbagai masalah yang dihadapi Gereja.

Sejumlah umat mencoba mengikuti kunjungan itu dari dekat dan berharap bisa melihat mereka bersama. Akan tetapi, pertemuan yang berlangsung di ruang perpustakaan Gandolfo itu dinyatakan tertutup untuk umum.

Fransiskus terbang dari Vatikan menuju Gandolfo menggunakan helikopter. Benediktus menyambutnya di helipad istana musim panas milik Vatikan tersebut. Benediktus berada di sana untuk sementara sejak resmi mengundurkan diri pada 28 Februari.

Benediktus mengatakan, ia turut mengikuti proses konklaf atau pemilihan paus yang dimulai pada 12 Maret lalu. Fransiskus terpilih pada 13 Maret waktu setempat setelah lima kali pemungutan suara.

Menjelang konklaf tersebut, para kardinal membahas secara mendalam berbagai masalah Gereja. Menurut Kardinal Amerika Serikat (AS) Justin Rigali, hal tersebut memang diinginkan para kardinal dengan tujuan agar Gereja makin kukuh dan kuat dalam mengatasi serta menghadapi berbagai persoalan.

Gereja membahas tantangan di zaman modern. Ada isu perkawinan sejenis yang marak, tetapi tetap kukuh ditolak kedua Paus itu. Juga ada sejumlah skandal yang melibatkan beberapa oknum. Para kardinal menginginkan hal tersebut dibahas secara mendalam.

Saling mengenal

Fransiskus (76) dan Benediktus (85) sudah saling mengenal. Keduanya pernah bersaing ketat saat konklaf 2005 setelah Paus Yohanes Paulus II wafat. Benediktus berada di urutan pertama saat itu, sedangkan Fransiskus berada di urutan kedua.

Keduanya dikatakan memiliki gaya yang berbeda. Namun, keduanya sama-sama kuat mempertahankan doktrin Gereja yang sangat konservatif.

”Kepausan di bawah Fransiskus akan tetap berlandaskan pada prinsip yang dikukuhkan Benediktus,” kata Samuel Gregg dari lembaga pemikiran agama Action Institute, AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com