LUWU TIMUR, KOMPAS.com - Ratusan warga Towuti Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan masih mengelar aksi menutup jalan tambang nikel PT. Vale, terkait tuntutan kompensasi lahan yang tenggelam yang ta kunjung dibayar.
Jumat (22/3/2013) merupakan hari ke tiga aksi di pertigaan Enggano, poros jalan menuju ke lokasi pabrik tambang PT. Vale. Hingga saat ini belum ada kesepakatan antara warga dan pihak manajemen perusahaan terkait pembayaran kompensasi sawah dan kebun yang tenggelam akibat pembangunan dam PLTMH Larona.
Akibatnya, karyawan dan kendaraan operasional perusahaan tertahan di lokasi aksi. Tak satupun kendaraan perusahaan diperbolehkan melintas. Dalam orasinya, warga meminta agar PT. Vale segera membayar dana kompensasi akibat kasus yang terjadi sejak tahun 1975 silam. "Jika saja persoalan kompensasi lahan rusak tidak segera dibayar, maka kami akan terus menggelar aksi dan menutup jalan," ungkap Saharuddi selaku kordinator aksi.
Sementara itu, Humas PT. Vale Iskandar Siregar mengaku akan mengirimkan rilis via surat elektronik terkait tanggapan atas aksi unjuk rasa warga ini. "Tanggapan kami kirim lewat email ya," kilah Iskandar saat dihubungi melalui telepon selularnya.
Aksi unjuk rasa menuntut pembayaran kompensasi lahan rusak yang dilakuan warga Towuti, bukan kali ini saja. Namun aksi tersebut telah belangsung sejak beberapa kali dalam dua bulan terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.