Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forsil Bratasena Bertemu Pembantu Rektor Unila

Kompas.com - 18/03/2013, 20:08 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com -- Sejumlah perwakilan petambak plasma PT CPB yang tergabung di dalam Forum Silaturahmi (Forsil) Petambak Bratasena bertemu dengan Pembantu Rektor Universitas Lampung Prof Sunarto, Senin (18/3/2013). Kuasa hukum Forsil Indra Firsada mengatakan, pertemuan ini menyangkut soal rencana mediasi dan klarifikasi terkait soal informasi kronologi penyebab bentrokan di tambak Bratasena (CPB), Selasa (12/3/2012), yang menewaskan tiga orang dan melukai puluhan orang itu.

"Pihak Unila kan punya rencana mau melakukan mediasi antara para pihak. Kami ke sini juga ingin meluruskan informasi dan menyampaikan latar belakang dan kronologi (bentrokan)," ujar mantan Ketua LBH Bandar Lampung itu, Senin (18/3/2013).

Saat ditanya mengapa butuh mediasi dari pihak lainnya, mengingat mediasi itu sudah dilakukan Pemkab Tulang Bawang, Indra mengatakan, "Ya, mereka (Pemkab Tuba) memediasi, tetapi tidak memposisikan diri di tengah-tengah," ujarnya, menuding adanya keberpihakan Pemkab Tuba.

Ia mencontohkan, keberpihakan ini antara lain terlihat dari bantuan pasca-bentrok yang diberikan Pemkab Tuba. Forsil pun memilih tidak hadir dalam mediasi yang digagas Pemkab Tuba. "Ketika korban (dari karyawan CPB dan P2K) dirawat di Medical CPB, sementara saudara kita korban dari Forsil terlantar karena tidak tertangani intensif di Puskes Sungai Burung. Ketika ratusan keluarga pengungsi (P2K) menerima bantuan perusahaan dan dijenguk Pemkab, saudara kita dari Forsil kelaparan dan terisolir di areal tambak. Mari kita jernih dan adil dalam melihat persoalan," papar Indra.

Pada akhir pekan lalu, perwakilan dari P2K (Petambak Peduli Kemitraan) yang berkonflik dengan Forsil, lebih dulu bertemu dengan pejabat Rektorat Unila. Mereka juga menyampaikan kronologi bentrokan versi P2K.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com