Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar-Perawat Terlibat

Kompas.com - 16/03/2013, 03:14 WIB

Malang, Kompas - Peredaran narkoba terus merambah berbagai kalangan. Di Malang, Jawa Timur, pelajar sekolah menengah atas dan perawat menjadi pengedar sabu dan ganja. Kota pelajar ini diduga menjadi pasar strategis untuk narkoba.

Demikian laporan hasil Operasi Sakau Semeru pada 20 Februari-3 Maret yang dilakukan Kepolisian Resor Malang Kota, Jumat (15/3). Dari operasi tersebut terungkap 17 kasus dengan 20 tersangka.

Polisi menyita barang bukti berupa ganja 405,57 gram (setara dengan Rp 2,5 juta), sabu sebanyak 97,16 gram (Rp 120 juta), dan uang sebanyak Rp 400.000.

”Dari 20 tersangka itu, profesi mereka bermacam-macam, mulai dari ibu rumah tangga hingga (pegawai) swasta. Juga ada pelajar dan seorang perawat yang jadi pengedar sabu dan ganja,” ujar Kepala Sub-Bagian Humas Polres Malang Kota Ajun Komisaris Dwiko Gunawan.

Dwiko menambahkan, pelajar dan perawat itu bagian dari pengedar narkoba.

Ajun Komisaris Sunardi, Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Malang Kota, mengatakan, Kota Malang sudah menjadi pasar strategis peredaran narkotika. ”Mungkin melihat Kota Malang potensinya bagus sebagai kota pendidikan dan salah satu kota besar di Jatim sehingga dijadikan sasaran peredaran narkoba,” ujar Sunardi.

Ekstasi

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri mengungkap penyelundupan 400.000 butir pil ekstasi dari Belanda. Aparat juga menangkap 9 tersangka terkait kasus tersebut. Penyelundupan dilakukan melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman dalam jumpa pers di Direktorat Narkoba Polri di Jakarta. Hadir Direktur Direktorat Narkoba Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arman Depari, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar, dan Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Anang Iskandar.

”Barang dari Belanda dikirim dengan pesawat KLM. Barang dimasukkan dalam empat paket kompresor, masing-masing berisi 100.000 butir,” kata Sutarman.

Pil-pil itu diduga dikirim Laosan, warga negara Hongkong di Belanda, dan Bahari Piong alias Boncel, warga negara Indonesia yang pindah kewarganegaraan menjadi warga negara Belanda.

Di Bandara Ngurah Rai, Bali, dalam kurun Januari 2012-awal Maret 2013, sebanyak 11 penumpang pesawat internasional ditangkap Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai. Mereka mencoba memasukkan narkotika ke Bali.(DIA/FER/COK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com