Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Cabut Remisi Napi Gembong Narkoba!

Kompas.com - 13/03/2013, 19:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jendral Benny Jozua Mamoto geram dengan ulah narapidana yang manjadi pengendali narkotika. Ia meminta agar Kementerian Hukum dan HAM mencabut remisi bagi sejumlah napi itu.

"Cabut remisi buat mereka (narapidana yang terbukti menjadi pengendali narkotika), biar jera mereka," tegas Benny, Rabu (13/3/2013).

Benny juga berharap institusi lembaga pemasyarakatan untuk bersih-bersih diri dari aktivitas peredaran barang haram. Sebab, tak jarang gembong narkotika narapidana tersebut bekerjasama dengan oknum sipir dalam lapas.

Salah satu bentuk kerjasama yang kerap terjadi dan terungkap adalah sipir yang membantu sang gembong narkotika menyelundupkan narkotika ke dalam lapas. Selain itu, oknum sipir tersebut juga membantu narapidana melegalkan penggunaan ponsel di dalam jeruji besi tersebut.

"Beberapa lapas memang sudah melakukan razia-razia ponsel. Maka itu, coba tegakan peraturan di dalam lapas dulu," ujar Benny.

Menurut Benny, BNN telah merekomendasikan hal tersebut kepada Kementerian Hukum dan HAM. Dia pun mengakui Kemenkumham juga memiliki komitmen yang sama dengan pihaknya dalam memberantas narkotika di Indonesia. Kasus yang baru-baru ini diungkap BNN, menunjukan hal itu.

Sebanyak enam orang yang merupakan sindikat narkotika jalur Malaysia ke Indonesia, ditangkap BNN. Enam orang tersebut diketahui dikendalikan oleh seorang narapidana di salah satu lapas di Indonesia berinisial ER. Adapun, total barang bukti dari enam orang tersangka adalah 61 kapsul berisi sabu seberat 533,8 gram serta 17 paspor atas nama orang lain. Kasus itu tengah dalam pengembangan BNN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com