Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Biaya Operasi, Tumor Bocah Ini Makin Membesar

Kompas.com - 12/03/2013, 22:11 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

WAJO, KOMPAS.com - Program biaya kesehatan gratis yang ditawarkan oleh Pemeintah Kabupaten (Pemkab) Wajo maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melalui kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) maupun Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tidak berati bagi seorang bocah penderita tumor ini.

Bocah itu harus terus berjuang menahan derita akibat tumor ganas yang menyerang dubur sejak lahir. M. Farid (5), putra bungsu dari pasangan Mekka dan Muhemi, warga Desa Liu, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan mengalami tumor di bagian duburnya hingga membengkak seperti sekarang.

Keseharian orangtuanya yang bekerja sebagai penjaga pompa air untuk kebutuhan air persawahan di kampungnya tidak mencukupi untuk membiayai operasi Farid.

"Terus terang saya tidak punya uang. Gaji saya per bulan hanya cukup untuk makan isteri dan anak-anakku," tutur Mekka saat ditemui Kompas.com, Selasa (12/3/2013).

Sebenarnya tumor pada dubur putra bungsunya ini telah pernah ditangani oleh pihak medis saat umur Farid dua tahun. Kedua orangtuanya yang khawatir lantaran tumor terus membesar memberanikan diri untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Lamddukelleng Sengkang untuk berobat.

Saat itu pihak RSUD setempat memberikan rujukan kepada Farid untuk berobat di salah satu Rumah Sakit ternama di Kota Makassar. Dengan gembira kedua orangtuanya pun membawa Farid ke Makassar yang berjarak 200 kilometer dari Kabupaten Wajo dengan harapan anaknya akan sembuh sebagaiman balita pada umumnya.

Namun, bukannya mendapatkan pengobatan, kedua orangtua Farid malah disuruh pulang lantaran tidak sanggup menanggung biaya operasi anaknya senilai Rp 20 juta.

"Waktu itu kami terpaksa pulang karena katanya harus dioperasi tapi bayar dulu Rp 20 juta baru bisa dioperasi. Di mana suami saya bisa dapat uang Rp 20 juta sedangkan tempat tinggal saja masih menumpang sama orangtua?" beber Muhemi sambil menangis mengenang kisah pahit saat berjuang mengobati anaknya.

Kini, memasuki usia lima tahun, Farid hanya bisa terbaring di pangkuan ibunya dan sesekali merangkak sambil menahan sakit. Kedua orangtua hanya bisa berharap ada yang bersedia membantu membiayai pengobatan anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com