Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserang Hama, 20 Ribu Batang Pohon Cengkih Ditebang

Kompas.com - 11/03/2013, 18:25 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com -- Lebih dari 20 ribu batang pohon cengkeh usia produktif di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang terpaksa ditebang oleh para petani lantaran diserang penyakit misterius dan belum ditemukan obatnya.

Hama yang menyerang batang pohon cengkih itu membuat tanaman kering dan akhirnya mati. Kondisi kurang menguntungkan itu dialami para petani selama dua tahun terakhir ini.

"Data yang kita peroleh dari Dinas Pertanian, sudah dua tahun ini ada hama pemakan batang cengkih yang melanda wilayah Jambu. Kita belum menemukan obatnya," ungkap Bupati Semarang, Mundjirin, Senin (11/3/2013) siang diruang kerjanya.

Bahkan, kata Mundjiri, Kementerian Pertanian sempat menurunkan ahli untuk mengatasi hama ini, dengan menyemprotkan cairan pestisida 250 ribu liter, tetapi hingga sekarang belum ada hasilnya. Para petani yang tak ingin merugi terpaksa menebangi pohon cengkihnya, dan menggantinya dengan tanaman lain.

Selain hama pemakan batang cengkeh, lanjut Mundjirin, ada dua penyakit misterius lainnya yang juga menyerang tanaman petani. Yakni, jamur berwarna putih pada buah kopi dan hama yang menyerang kambium pada batang pohon buah kelengkeng.

"Hal ini menjadi keprihatinan kami menjelang momen ulang tahun Kabupaten Semarang ke-492 ini. Semoga segera bisa ditangani," harap Bupati Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com