Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan 2,5 Kg Sabu dari Nepal Digagalkan

Kompas.com - 11/03/2013, 11:54 WIB
Kontributor Denpasar, Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Petugas Bea Cukai Ngurah Rai Denpasar menggagalkan upaya penyelundupan 2,5 kilogram narkoba jenis sabu yang dibawa dari Nepal oleh seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Junaidi bin Ali Kano, Sabtu (9/3/2013). Barang bukti senilai Rp 5 miliar milik jaringan narkoba internasional tersebut rencananya akan diedarkan di Indonesia.

"Melibatkan mafia internasional, seluruh pengendali ada di Jakarta. Ada juga bosnya di suatu tempat, warga negara asing berkulit hitam. Mereka mengendalikan ketiga pengendali lokal tersebut," ujar Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Ngurah Rai, Made Wijaya saat konferensi pers di Kantornya, Senin (11/03/2013) pagi tadi.

Pelaku menggunakan tiga penerbangan dari Nepal dan mendarat di Bali dengan pesawat Malaysia Airlines MH 715, Sabtu lalu pukul 12.30 WITA. Petugas Bea Cukai yang telah mendeteksi ada penumpang mencurigakan meningkatkan pengawasan terhadap pria berusia 40 tahun tersebut.

Saat memasuki Custom Area, isi tas pria asal Balikpapan ini digeledah dan petugas menemukan barang mencurigakan tersimpan dengan rapi di balik jahitan tas. Dua plastik berisi kristal putih seberat 2,5 kg dikeluarkan dari tas tersebut setelah narcotics test  menunjukkan sediaan narkotika jenis methamphetamine atau sabu.

Saat diinterogasi petugas, tersangka yang sehari-harinya bekerja sebagai anak buah kapal tersebut mengaku tidak tahu ada narkoba di dalam tas.

"Ngakunya dikasi uang untuk jalan-jalan dan disuruh bawa tas tersebut. Masyarakat seharusnya curiga jika dikasi uang seperti itu maksudnya apa," jelas Made.

Saat ini tersangka sudah dilimpahkan ke Direktorat Narkoba Polda Bali untuk penyelidikan lebih lanjut. Istri tersangka yang mengetahui banyak informasi terkait jaringan narkoba suaminya juga ikut diamankan sebagai saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com