DENPASAR, KOMPAS.com — Menjelang Hari Raya Nyepi, warga Bali sibuk membuat ogoh-ogoh atau boneka raksasa yang melambangkan sifat buruk manusia, dan biasa disebut buta kala. Ogoh-ogoh ini akan diarak keliling kota hingga pelosok-pelosok desa pada saat malam Nyepi, Senin (11/3/2013) besok.
Seiring berkembangnya zaman, ogoh-ogoh terus mengalami modifikasi baik bentuk, bahan, maupun tema. Jika pada zaman dulu buta kala hanya disimbolkan dengan ogoh-ogoh raksasa berwajah seram, kini seorang warga Banjar Tegal Sari, Dangin Puri, Denpasar, berkreasi dengan membuat ogoh-ogoh koruptor.
Komang Tenaya yang prihatin dengan sepak terjang koruptor di Indonesia, membuat ogoh-ogoh mirip mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Ogoh-ogoh setinggi tiga meter tersebut menceritakan Anas sedang digantung di Monas.
"Kita bicara buta kala nyata zaman sekarang. Tujuan dibuatnya ogoh-ogoh ini menyadarkan pemimpin-pemimpin kita untuk tidak makan uang rakyat lagi," ujar Tenaya, yang ditemui di rumahnya, Minggu (10/3/2013) pagi tadi.
Ogoh-ogoh mirip Anas ini juga sebagai simbol tuntutan warga kepada Anas untuk menepati janjinya digantung di Monas jika terbukti terlibat korupsi. Pengerjaan ogoh-ogoh ini hanya membutuhkan waktu dua hari dan menghabiskan biaya sekitar Rp 300.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.