Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh, Air Minum Isi Ulang Tercemar Ecoli

Kompas.com - 06/03/2013, 18:09 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com — Dari 12 depo air minum isi ulang yang beroperasi di Kefamenanu, Ibu Kota Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, masih terdapat satu depo yang airnya tercemar bakteri Ecoli. Dikhawatirkan, air ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan bagi yang mengonsumsinya.

Temuan ini disampaikan Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Kabupaten TTU Levianus Jawa kepada Kompas.com di Kefamenanu, Rabu (6/3/2013). Menurut Levianus, data tersebut diambil, setelah pihaknya mengambil sampel air di depo-depo air minum tersebut, kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

"Tugas kita hanya sebatas meneliti sampel air minum isi ulang yang berada di Kefamenanu dan terbukti masih ada satu depo isi ulang di seputaran terminal Kota Kefamenanu, yang terkontaminasi bakteri Ecoli karena mereka menggunakan air sumur yang berada persis di tengah permukiman padat penduduk. Data ini kita sudah serahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten TTU untuk ditindaklanjuti," kata Levianus.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU David Amleni, saat ditemui di ruang kerjanya, mengatakan akan melakukan penertiban terhadap depo air minum isi ulang yang belum layak dan belum memiliki izin operasi.

"Nanti kita data ulang dulu sehingga ada penertiban bagi depo yang tidak ada izin dan yang belum layak, dilarang keras untuk melayani karena berdampak pada kesehatan masyarakat yang mengonsumsinya," kata David.

Menurut David, Dinas Kesehatan sudah melarang depo menggunakan air dari Perusahan Daerah Air Minum (PDAM). "Kita sudah sampaikan ke semua depo untuk memakai air sumur dengan kedalaman di atas 15 meter dan sumur itu juga harus benar-benar steril, jangan sampai ada resapan," jelas David.

Pantauan Kompas.com, depo isi ulang di seputaran terminal Kota Kefamenanu yang tercemar Ecoli, masih terus beroperasi. "Kita jual per galonnya Rp 5.000 dan seharinya laku sampai 40 galon. Airnya kita pakai sumur bor di belakang rumah," kata Kahar, pemilik depo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com