Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkuban Parahu Meletus, Warga Diimbau Tenang

Kompas.com - 06/03/2013, 16:53 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Meski Gunung Tangkuban Parahu meletus, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak menaikkan statusnya dari Waspada level II. Dengan kata lain, warga yang berbatasan langsung dengan Gunung Tangkuban Parahu, yaitu Lembang dan Subang, masih aman. Warga di sekitar gunung diminta untuk tidak panik dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.

Imbauan itu disampaikan Kepala PVMBG Surono saat ditemui di kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (6/3/2013). Menurut Surono, saat ini aktivitas letusan freatik Gunung Tangkuban Parahu masih dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, yaitu radius diameter 1,5 km dari pusat kawah Ratu atau kawasan yang selalu terancam awan panas, gas beracun, dan lava pijar.

"Melihat aktivitasnya untuk saat ini, saya pesimis Tangkuban Parahu bisa naik status hingga Awas. Bahkan naik ke Siaga pun kecil kemungkinan," kata Surono saat ditemui di kantor PVMBG, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (6/3/2013).

Kendati demikian, pria berambut putih yang akrab disapa Mbah Rono ini mengatakan tidak menutup kemungkinan Gunung Tangkuban Parahu akan mengeluarkan letusan yang lebih masif lagi.

"Tapi, ada kemungkinan bisa terjadi letusan hebat, tapi kita tidak bisa memprediksi kapan terjadinya," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Tangkuban Parahu meletus dengan tipe letusan freatik, yakni mengeluarkan abu dan pasir vulkanik dari dalam kawah pusat, yaitu kawah Ratu, pada Senin (4/3/2013) pukul 17.43 WIB. Letusan kembali terjadi pada Rabu (6/3/2013) pagi tadi, yaitu pukul 05.59 WIB. Sama seperti letusan dua hari lalu, letusan ini hanya mengeluarkan abu dan material vulkanik lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com