Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Tempe Balikpapan Kesulitan Mendapat Solar

Kompas.com - 05/03/2013, 22:19 WIB
Lukas Adi Prasetya

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Perajin tahu dan tempe di Balikpapan, Kalimantan Timur masih kesulitan mendapat solar untuk bahan bakar mesin giling kedelai. Mereka harus membeli solar eceran yang harganya Rp 5.500-Rp 6.000 per liter.

Jazuli, Ketua Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) Balikpapan, Selasa (5/3/2013), mengaku bingung bagaimana mengatasi kesulitan mendapat solar subsidi. "Masalah kami tidak hanya soal harga kedelai dan cara mendapatkan sesuai kebutuhan. Namun juga soal solar," katanya.

Saat ini terdapat 118 unit usaha pembuatan tahu dan tempe di Kota Balikpapan, dan 60 unit di antaranya berada di Kawasan Industri Kecil Somber, Kariangau, Balikpapan. Untuk mendapat solar, karena tidak boleh membawa jeriken ke SPBU, mereka mencari ke penjual solar eceran atau mengandalkan orang lain untuk mencarikan solar SPBU.

Jumlah yang didapat sering tidak sesuai kebutuhan. Jazuli yang dalam sehari membutuhkan 10-15 liter, kadang-kadang tidak mendapat sejumlah itu. Solar di SPBU harganya Rp 4.500, sementara di eceran Rp 5.500-Rp 6.000. "Kalau kami bisa dapat solar di SPBU, dalam sehari saya bisa menghemat puluhan ribu rupiah," katanya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com