Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekik Leher Sopir, Empat Imigran Gelap Kabur

Kompas.com - 04/03/2013, 19:32 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com -- Empat dari 19 imigran gelap berkebangsaan Iran melarikan diri ketika dibawa ke kantor Imigrasi Kelas 1A Kendari, setelah ditangkap di Bandara Haluoleo, Minggu (3/3/2013) petang.

Kepala bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian Kemenkumham Sultra, Osdi Arman menjelaskan, dalam penggerebekan, petugas Imigrasi menggunakan tiga unit mobil dengan personel terbatas. Di perjalanan menuju kantor Imigrasi, Jalan DI Panjaitan, empat WNA meloloskan diri.

"Empat orang berteriak meminta untuk buang air kecil. Sopir pun berhenti. Ternyata kesempatan itu digunakan WNA dengan mencekik leher sopir, lalu mereka kabur dari mobil," terang Osdi ketika dihubungi, Senin (4/3/2013).

Osdi melanjutkan, saat kini pihaknya telah menahan 50 orang imigran gelap yang ditempatkan di rumah karantina kantor imigrasi Kendari. Mereka masing-masing warga Myanmar 17 orang, Bangladesh 13 orang serta Iran 20 orang. Dengan itu, rumah karantina Imigrasi sudah melebihi kapasitas. Akibatnya, 16 WNA akan dipindakan ke rumah dinas pegawai kantor Imigrasi yang letaknya tidak jauh dari lokasi kantor.

"Karena penampungan sangat padat, maka warga Myanmar 16 orang kemudian dipindahkan ke rumah dinas Kantor Imigrasi Kendari. Sedangkan sisanya masih menempati rumah karantina dengan tanggungan dari IOM," tegasnya.

Rencananya, kata Osdi, Jumat pekan ini pihaknya akan memindahkan 16 imigran gelap itu ke Rumah Detinsi Imigrasi (Rudenim) Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Sebelumnya diberitakan, tim gabungan dari kantor Imigrasi Kelas 1A Kendari serta Kemenhukum dan HAM menggerebek persembunyian imigran gelap di beberapa tempat di kota Kendari. Wilayah Kendari dianggap sebagai transit yang cukup strategis bagi imigran gelap untuk menuju negara tujuan, yaitu Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com