Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aniaya Wartawan hingga Keguguran, Kades Didemo

Kompas.com - 04/03/2013, 12:29 WIB
Kontributor Bulukumba, Rini Putri

Penulis

BULUKUMBA, KOMPAS.com — Penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang dan oknum kepala desa di Desa Rantau Panjang, Kabupaten Paser, terhadap seorang wartawati TV lokal Kalimantan Timur, Normila Sari Wahyuni, dalam liputan sengketa lahan membuat kelompok wartawan di Bulukumba, Sulawesi Selatan, turun ke jalan, Senin (4/3/2013).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, wartawati berusia 23 tahun itu dianiaya hingga mengalami luka-luka di sekujur tubuh, bahkan janin di kandungannya gugur. Penganiayaan itu terjadi Sabtu (2/3/2013) lalu.

Wartawan dari berbagai media elektronik dan cetak di Bulukumba mendesak aparat kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelaku-pelaku penganiayaan, termasuk oknum kepala desa. Seorang wartawan harian, Syamsul Bahri, Senin (4/3/2013) siang, meneriakkan tuntutan ini.

Dalam aksi yang digelar di Bundaran Tugu Pinisi, Kota Bulukumba, Jalan Jenderal Sudirman, sejumlah wartawan meminta agar oknum kades yang diketahui sebagai Kades Rantau Panjang bernama Ilyas dipecat dari jabatannya.

Para wartawan juga menggantungkan sejumlah kartu identitas dan kamera sebagai bentuk kecaman atas kekerasan terhadap profesi wartawan yang kembali terjadi di Tanah Air.

Sari Wahyuni, saat kejadian sekitar pukul 11.00 Wita, Sabtu lalu, tengah meliput pemblokadean jalan dan perusakan rumah di Desa Muara Paser, Kecamatan Tana Paser. Saat kejadian itu, Yuni mengaku bajunya ditarik hingga sobek dan dihajar oleh sekelompok orang.

Tidak hanya itu, pelaku juga merusak kameranya hingga hancur. Kendati Yuni telah mengatakan bahwa dirinya wartawan dan sedang hamil, tetapi pelaku tetap saja menghajarnya sehingga janin Yuni yang sudah berusia tiga minggu luruh.

Saat ini, Wahyuni dirawat di Rumah Sakit Umum Panglima Sebaya, Tanah Grogot, Paser. "Badan saya masih sakit, susah bergerak," ujar Wahyuni ketika dihubungi melalui telepon, Minggu kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com