Medan, Kompas -
Dua korban yang tewas adalah Masnaria Panggabean dan Okri, pelajar SMA Negeri 1 Pematang Siantar. Empat korban lain adalah siswa SMA Negeri 4 Pematang Siantar, yaitu Kristiani Anggraini, Anita Rosa, Zumaidah, dan Nadila. Satu korban lagi adalah pengemudi bus, Humisar Marpaung.
Saat kejadian, bus bernomor polisi BB 7663 EA itu tengah menempuh perjalanan dari Pematang Siantar menuju kawasan
Kepala Polres Simalungun Ajun Komisaris Besar Andi Syariful mengatakan, korban dibawa ke Rumah Sakit Djaseman Saragih di Pematang Siantar. ”Kami masih menanyai para korban,” tutur Andi.
Rombongan pelajar dari sejumlah sekolah itu sedianya akan mengikuti perkemahan untuk seleksi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Pematang Siantar. Rombongan tersebut terdiri dari 20 bus yang berisi sekitar 250 siswa.
Bus yang terguling itu rusak parah. Korban pada awalnya ditolong oleh rekan-rekan mereka yang ada dalam rombongan besar tersebut. Sementara keluarga korban belum semuanya tiba di rumah sakit. Keluarga korban yang sudah datang histeris setelah melihat kondisi korban.
Puluhan siswa yang mengalami cedera masih dirawat di rumah sakit di Pematang Siantar. Namun, belum semua korban yang terluka itu masih belum diketahui namanya.
Kepala SMA Negeri 4 Pematang Siantar Helmi membenarkan siswanya mengikuti seleksi calon Paskibraka itu.