Enam Pekerja Asing Diperiksa, PT Huawei Siap Bekerjasama

SURABAYA, KOMPAS.com -- PT Huawei Indonesia mengaku mendukung langkah aparat dalam pemeriksaan enam pegawai asingnya yang diduga ilegal. Perusahaan di sektor jaringan telekomunikasi ini juga berjanji siap bekerjasama untuk penegakan UU Ketenagakerjaan di Indonesia.

Perwakilan Humas PT Huawei Indonesia, Yunni Christine dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com mengakui bahwa ada sejumlah karyawan asingnya di Surabaya yang sedang menjalankan proses pemeriksaan terkait dokumen keimigrasian dan tenaga kerja.

''Kami memiliki komitmen penuh dalam bekerjasama dengan pihak berwajib di tingkat pusat maupun daerah terkait masalah ini,'' jelasnya, Kamis (28/2/2013) malam.

Komitmen tersebut, kata Yunni, sebagai bentuk dukungan perusahaannya dalam turut menegakkan aturan perundang-undangan mengenai ketenagakerjaan di Indonesia.

Kemarin, enam orang karyawan asing PT Huawei Indonesia yang berkantor di gedung Plasa BRI lantai 6 Jl di Surabaya, diamankan petugas gabungan dari imigrasi, Polda Jatim, dan Disnaker. Mereka dilaporkan serikat pekerja perusahaan setempat karena tidak tercatat di imigrasi maupun di Disnaker Jatim.

Pihak serikat pekerja meyakini masih banyak karyawan asing di PT Huawei Indonesia yang bekerja tidak sesuai prosedur undang-undang. Mereka yang berasal dari Filipina, Thailand, China, dan Mesir itu menduduki sejumlah jabatan penting.

Perusahaan itu dinilai melanggar UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya Pasal 42-49 tentang tenaga kerja asing, serta Kepmen 20/2004 tentang tata cara memperoleh izin mempekerjakan tenaga kerja asing.