Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Tabrak Tebing, Korban Tewas Jadi 15 Orang

Kompas.com - 27/02/2013, 15:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bus Pariwisata Mega Mustika Utama yang menabrak tebing di Ciloto, Puncak, Jawa Barat, Rabu (27/2/2013), ternyata menewaskan 15 orang. Dalam data sebelumnya disebutkan lima orang tewas.

Bus wisata itu tengah menuju ke makam dalem Cikundul, Cikalongkulon, Cianjur. Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Puncak, tepatnya di Kampung Parabon, Desa Ciloto, Cipanas. Selain 12 orang tewas, tercatat pula 12 orang lainnya mengalami luka berat di bagian kepala dan puluhan lainnya luka ringan.

Saat ini, puluhan korban telah mendapatkan perawatan di RSUD Cimacan, Cipanas. Sebagian besar korban luka-luka mendapat pertolongan di beberapa ruangan termasuk di bagian koridor rumah sakit.

Polres Cianjur mencatat 32 orang korban mengalami luka serta puluhan lainnya mengalami luka ringan dan selamat sementara satu orang di rujuk ke RSUD Cianjur. Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Dewo Sadewo, mengungkapkan, korban yang mengalami luka berat sebanyak 20 orang dan luka sedang 12 orang, sedangkan korban selamat dengan luka ringan sebanyak 32 orang.

Sebagian besar korban meninggal dunia berusia lanjut, begitu pula dengan korban yang mengalami luka berat dan sedang. Namun, terdapat empat orang anak usia 10 dan 12 tahun, yang saat ini masih dalam kondisi kritis. "Sebagian besar korban yang luka berat, sedang, dan ringan telah mendapat pertolongan maksimal. Satu di antaranya telah dirujuk ke RSUD Cianjur guna mendapat pertolongan serius karena keterbatasan alat di rumah sakit ini," kata Dewo.

Hingga saat ini, tambah dia, pihaknya masih melakukan pendataan secara rinci berapa jumlah keseluruhan korban yang ada di dalam bus nahas tersebut. Sampai saat berita diturunkan, arus lalu lintas kendaraan di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami kemacetan parah menyusul terjadinya kecelakaan maut di Ciloto, Cianjur.

"Kemacetan terjadi mulai dari lokasi kejadian hingga arah Puncak pass, kurang lebih sejauh empat kilometer," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Edwin Affandi. "Kami dari Polres Bogor membantu mengakomodasi arus lalu lintas agar tidak terjadi lambungan dan menyebabkan macet," kata Edwin lagi.

Edwin mengatakan, hingga saat ini proses evakuasi masih dilakukan. Pihaknya juga sudah mengeluarkan imbauan agar truk besar dan colt diesel untuk tidak melintas di Jalur Puncak guna menghindari kemacetan.  "Untuk sementara, truk besar dan colt diesel tidak boleh melintas dulu. Kita prioritaskan kendaraan kecil, seperti motor dan mobil pribadi," kata Edwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com