KUPANG, KOMPAS.com - Polres Sikka, Flores, NTT kesulitan mencari saksi memperkuat dugaan pembunuhan Merry Grace dan dua bayi laki-lakinya. Pelaku pembunuhan HJM menolak melakukan pembunuhan itu, kecuali membantu menguburkan korban.
Lalu mengapa HJM terburu-buru terbang dari Kalimantan ke Maumere, dan menyerahkan diri kepada Polres Sikka, begitu mendengar kabar bahwa jenazah Merry Grace dan dua bayi laki lakinya telah digali?
Mengapa pula, HJM menyembunyikan kejadian itu selama hampir 10 tahun, kalau ia tidak membunuh Merry Grace? Mengapa pula dia meminta maaf mendalam dan menyatakan penyesalannya kepada korban dan seluruh anggota keluarga korban, termasuk lembaga lembaga yang "membesarkan" mereka (HJM dan Merry Grace)?
Masyarakat diminta mendukung polisi mengungkap kasus ini sampai tuntas. Tetapi masyarakat desa Lela pun tidak puinya informasi terkait kasus itu, kecuali lembaga dimana HJM bekerja dan mereka yang dibina HJM waktu itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.