Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Lepaskan Seekor Elang Jawa di Merapi

Kompas.com - 26/02/2013, 12:20 WIB
Aloysius Budi Kurniawan

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini, Selasa (26/2/2013) siang, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X melepaskan seekor elang Jawa (Nisaetus bartelsi) di Taman Nasional Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta. Pelepasliaran ini diharapkan mampu menambah populasi elang Jawa di lereng Merapi yang jumlahnya terus menyusut.            

Sebelum dilepaskan, pekan lalu, elang Jawa jantan berusia empat tahun ini dipasangi wing marker (penanda sayap), banding (cincin bernomor seri), dan microchip. Pemasangan ketiga alat ini dilakukan oleh pengelola Taman Satwa Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja bersama Indonesian Bird Banding Scheme (IBBS).            

Pemasangan wing marker berfungsi untuk memudahkan pemantauan burung dari jarak jauh. Dengan mengamati wing marker yang berwarna pada bagian sayap, seekor burung akan teridentifikasi sebagai satwa lepasan.            

Sementara itu, pemasangan cincin dan microchip berguna untuk mengetahui identitas burung. Adapun, cincin dipasang pada bagian kaki, sedangkan microchip ditanam di dalam tubuh, tepatnya di bagian bawah kulit burung. "Elang Jawa ini sudah dua tahun kami rehabilitasi di WRC Jogja. Bulan Juni 2011 lalu, seorang mahasiswa asal Bantul, Khusnun Imron, menyerahkan elang ini ke WRC Jogja setelah ia membeli dari seorang penjual burung," kata Manajer Operasi Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) Ferry Ardyanto, Selasa (26/2/2013), di Yogyakarta.            

Sebelum dilepasliarkan,  seminggu terakhir, elang Jawa ini menjalani proses aklimatisasi (penyesuaian) di sebuah kandang di Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman. Kemudian, setelah menjalani aklimatisasi, burung ini dilepaskan oleh Sultan di Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta.              

Presiden Perkumpulan Ahli Burung Indonesia Pramana Yudha mengatakan, sebelum erupsi Merapi 2010 lalu, populasi elang Jawa di sisi selatan Merapi tinggal tiga pasang atau enam ekor. Akan tetapi, setelah erupsi, jumlah terakhir populasi elang Jawa belum terdata secara pasti.            

"Kondisi terakhir populasi elang Jawa di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) belum kami catat karena memang habitatnya rusak. Meski demikian, di Merapi masih terpantau keberadaan beberapa jenis elang, meliputi elang Jawa, elang brontok, elang bido, dan elang hitam," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com