Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Rumah di NTT Terendam Banjir

Kompas.com - 25/02/2013, 15:01 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com — Hingga Senin (25/2/2013), banjir masih merendam 1.289 rumah warga dua desa di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Banjir itu disebabkan Sungai Benenain yang meluap setelah hujan deras yang mengguyur wilayah itu dalam sepekan terakhir.

Terdapat dua desa yang masih tergenang banjir. Di Desa Umato'os, 760 rumah terendam banjir, sementara di Desa Fafoe terdapat 529 rumah yang tergenang. Banjir juga menewaskan ternak warga, serta merusak sumur, tambak seluas 24 hektare, dan lahan pertanian yang luasnya mencapai 640 hektare. Warga pun terpaksa mengungsi ke sekolah atau rumah kerabat yang aman dari banjir.

Rony Seran, warga Desa Umato'os kepada Kompas.com, Minggu (24/2/2013), mengatakan, ketinggian air yang menggenangi rumah warga mencapai 1,5 meter setelah tanggul penahan sepanjang 70 meter yang dibuat pemerintah daerah jebol karena tak mampu membendung derasnya arus banjir.

"Untuk Sungai Benenain ini, meskipun tidak hujan, tetapi terus mendapat banjir kiriman dari dua kabupaten, yakni Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Timor Tengah Selatan (TTS), karena posisi kita berada persis di hilir," kata Rony.

Menurut Rony, konstruksi tanggul juga tidak terlalu kuat lantaran pembuatannya sudah sejak tahun 2010 lalu sehingga tetap saja setiap tahun banjir pasti merendam rumah warga.

Sementara itu, Kepala Desa Umato'os Andreas Nahak Seran SH, mengaku, hingga saat ini aktivitas di desanya macet total akibat banjir yang masih menggenangi.

"Warga yang rumahnya masih tergenang terpaksa mencari tempat yang aman. Mereka mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten, yakni berupa beras. Adapun Dinas Kesehatan setiap hari rutin datang ke sini karena banyak warga yang terkena penyakit kulit, terutama orang tua dan anak-anak. Bantuan juga datang dari Dinas Sosial dan Bank Nasional Indonesia (BNI) berupa beras sementara dari Dinas PU berupa air bersih," kata Andreas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com