Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Rieke-Teten Tak Terbantu Parpol

Kompas.com - 20/02/2013, 20:56 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Marketing Research, kandidat gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka memiliki tingkat popularitas tertinggi ketiga setelah Dede Yusuf dan Deddy Mizwar.

Namun, popularitas Rieke tersebut tidak turut dibantu oleh kontribusi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mengusung Rieke dan pasangannya, Teten Masduki.

"Dari 63 persen pendukung PDI-P, hanya 12 persen yang memberikan dukungan kepada Rieke dan Teten," ujar Farid Subkhan, Chief Operations IPMR, Rabu (20/2/2013).

Ia juga menjelaskan bahwa posisi Teten yang kurang populer di mata masyarakat Jawa Barat juga tidak membantu mendongkrak kredit pasangan ini di mata masyarakat. Menurut Farid, Rieke sebenarnya bisa mengarahkan 41 persen simpatisan PDI-P yang belum tergarap untuk memberi suaranya. Namun, waktu kampanye yang sudah habis dinilai akan menyulitkan posisi Rieke.

Adapun elektabilitas pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana, menurut Farid, amat didominasi pengaruh dan popularitas Dede Yusuf. Selain itu, Dede-Lex sebenarnya masih bisa memanfaatkan 51,4 persen pendukung partai yang belum menjatuhkan pilihannya ke pasangan ini.

Sementara pasangan Aher-Deddy Mizwar, partai politik cenderung tidak banyak memberi daya pikat untuk membuat simpatisan parpol memilih pasangan ini.

"Walau begitu secara individu, kedua pasangan ini memiliki kekuatan cukup baik dalam menarik calon pemilih," kata Farid.

Survei IPMR ini juga menunjukkan kandidat lainnya, yaitu Yance-Tatang, mengalami dukungan partai yang lemah, serta tidak mampu meningkatkan elektabilitas karena masalah popularitas, kurang disukai, serta tidak bisa mengoptimalkan calon pemilih.

Adapun calon independen Dikdik Mulyana Arief Mansyur-Cecep Nana Suryana Toyib (Dikdik-Cecep) mengalami kesulitan dalam masalah elektabilitas karena popularitas yang lebih rendah dibandingkan kandidat lain.

Survei yang diadakan oleh IPMR berlangsung dari tanggal 9 hingga 16 Februari 2013 dengan menggunakan metode proportionate multi stage random sampling terhadap 764 calon pemilih Pilkada Jawa Barat. Sampel dipilih di 25 kabupaten atau kota yang diambil berdasarkan proporsi jumlah pemilih tetap di masing-masing kota/kabupaten tersebut. Survei dilaksanakan di 54 desa. Pemilihan kelurahan, RT, rumah tangga hingga responden dipilih dengan metode acak murni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com