KEBUMEN, KOMPAS.com — Petani pesisir selatan Urut Sewu, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, berkeras menolak aktivitas latihan perang TNI Angkatan Darat di wilayah tersebut.
Mereka mengirim surat untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Kantor Pos Kebumen guna memperjuangkan keadilan atas penolakan mereka terhadap latihan militer di lahan warga.
Koordinator Urut Sewu Bersatu, Widodo Sunu Nugroho, Rabu (20/2/2013), menegaskan, petani minta Presiden menghentikan latihan TNI AD dan uji coba senjata berat di kawasan tersebut.
Surat tersebut ditandatangani oleh perwakilan dari berbagai elemen masyarakat Urut Sewu.
"Prinsipnya masyarakat tidak memusuhi TNI, tetapi kami juga tidak akan tinggal diam terhadap siapa pun yang mengganggu hak-hak kami. Kami hanya mencari keadilan," kata Sunu.
Konflik horizontal di Urut Sewu berlarut sejak empat tahun terakhir. Puncaknya, pada 16 April 2011 di Desa Setrojenar, belasan petani terluka tembak saat bentrok dengan TNI dalam suatu aksi penolakan latihan perang.
Komnas HAM menyatakan ada dugaan pelanggaran HAM dalam kasus tersebut. Dalam surat tersebut, petani juga meminta pemerintah memperjelas dan memperkuat hak kepemilikan tanah masyarakat.
Mereka juga minta Presiden menyelesaikan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Setojenar tanggal 16 April 2011.
"Presiden juga kami harap mendukung sepenuhnya tuntutan rakyat agar kawasan Urut Sewu seluas 1.500 meter persegi dijadikan kawasan pertanian dan pariwisata rakyat," ujar Sunu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.