Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pelaku Pembakaran Mobil Dinas Ditangkap

Kompas.com - 18/02/2013, 18:09 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota Kendari menangkap dua orang terduga pelaku perusakan dan pembakaran kendaraan dinas Kepala Puskesmas Poasia, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (18/2/2013).

Kepala bidang hubungan masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulawesi Tenggara, AKBP. Abdul Karim Samandi mengatakan, kedua pelaku diamankan setelah dua jam aksi perusakan dan pembakaran kendaraan dinas tersebut.

"Kami mengamankan dua pelaku di Polresta Kendari untuk dimintai keterangan, terkait aksi pengrusakan dan pembakaran mobil dinas jenis Toyota Avanza," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui jaringan teleponnya, Senin sore.

Karim mengaku, pihaknya kecolongan dengan aksi perusakan dan pembakaran yang diduga dilakukan oleh massa yang selesai menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Abdullah Silondae, saat proses pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Sulawesi Tenggara, Senin.

"Kan mereka bubar satu persatu dari lokasi aksi tadi, jadi kami pikir mereka sudah pulang mi, tapi ternyata mereka kumpul di satu tempat baru melakukan aksi perusakan dan pembakaran mobil dinas itu. Jadi kami tidak mengawal aksi itu dengan menurunkan personil lebih banyak," tambahnya.

Sebelumnya, kendaraan dinas milik kepala Puskesmas Poasia Kendari yang dikemudikan dr. Juraedin Addo dibakar massa pengunjuk rasa yang terdiri dari sejumlah mahasiswa saat melintas di Jalan MT. Haryono Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin sekitar pukul 14:00 WITA.

Menurut Juraedin, ia berpapasan dengan massa yang sebelumnya melakukan aksi demonstrasi pada hari ini. Saat itu, Juraedin dihadang kemudian dua orang naik ke atas mobil dan memecahkan kaca mobil yang dikendarainya. Juraedin mengaku tidak mengenal mahasiswa yang hanya terdiri sepuluh hingga 12 orang tersebut.

"Sedikit shock, tapi tidak luka, karena saya langsung menyelamatkan diri, saya juga tidak mengenal mahasiswa yang membakar mobil saya, hanya saya masih bisa tandai sekitar dua orang meskipun tidak tahu identitasnya," tutup Juraedin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com