Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Cantik Bordir Nusantara

Kompas.com - 17/02/2013, 03:05 WIB

Lewat bordir, motif-motif khas kain tradisional Indonesia menjadi aksen pemanis kebaya. Sebuah padu padan yang indah dan unik.

Gagasan itu seperti jatuh dari langit. Kebosanan tiba-tiba saja menyergap Salmarini (49), lulusan teknik elektro Universitas Indonesia, yang sudah bekerja di sebuah bank asing selama 15 tahun. ”Saya memutuskan berhenti bekerja, dan memulai sesuatu yang baru,” kata Salmarini. 

Membuat kebaya. Ide itu muncul tanpa perencanaan panjang. Juga tanpa latar belakang terkait. ”Saya bukan pencinta kebaya sebelumnya atau pengamat mode, juga bukan kolektor kain tradisional. Mungkin itu jalan Tuhan,” katanya.

Jadilah dengan modal satu penjahit, satu tukang bordir, satu tukang gambar, Salmarini memulai usaha membuat kebaya bordir. Ia memulai dengan kebaya polos yang pinggirannya dibordir dengan teknik kerancang (bolong-bolong). Pelanggan awalnya kebanyakan adalah teman dan kerabat. ”Saya paksa mereka pakai kebaya ha-ha,” katanya.

Namun, setelah beberapa bulan bisnisnya berjalan, Salmarini kembali bosan dengan tampilan kebaya yang ”begitu-begitu” saja. ”Kainnya mungkin macam-macam, tetapi kebayanya selalu seperti itu. Bordirannya juga enggak jauh-jauh berbeda,” kata Salmarini. 

Ia kemudian mempelajari kain-kain Indonesia yang kaya ragam jenis dan corak hiasnya. Motif-motif itu ia coba gambar ulang dan kemudian diaplikasikan ke atas kain sutra untuk dibordir.

Salmarini menunjukkan sehelai kain ulos dengan corak simetris yang ditenun dengan benang warna-warni. Kain ulos asal Sumatera Utara ini ia jadikan sebagai bawahan (sarung), untuk atasannya Salmarini membuatkan kebaya dengan motif bordir senada. ”Motifnya saya ambil dari yang ada di ulos ini. Sehingga ketika dipadu padan menjadi setelan yang serasi,” ujarnya. ”Prinsipnya, kain harus tetap jadi kain. Tidak diutak-atik,” katanya. 

Ketika rancangannya itu ditawarkan kepada publik melalui sebuah pameran pada 2004, sambutannya mengejutkan. Awalnya banyak yang mengira kebaya-kebaya tersebut dibuat dari kain tradisional. ”Mereka terkejut bahwa itu adalah hasil bordir,” kenang ibu dari dua anak yang sudah beranjak dewasa ini. 

Sambutan positif itu membuat Salmarini semakin yakin untuk memadupadankan berbagai kain Nusantara. Ia menjalin kerja sama dengan para perajin kain tradisional di berbagai pelosok Indonesia, mulai dari Jawa sampai Kalimantan.

Memilih warna

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com