Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Penambang Pasir Diselamatkan dengan Tali Tambang

Kompas.com - 12/02/2013, 21:51 WIB
Aloysius Budi Kurniawan

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang turun di puncak Merapi sejak, Selasa (12/2) siang hingga malam mengakibatkan banjir lahar hujan di sepanjang Sungai Gendol, Sleman.  Akibatnya, lima orang penambang pasir terjebak lahar hujan. Empat orang di antaranya berhasil di selamatkan, namun satu di antaranya tewas.                

Komandan Operasi SAR DI Yogyakarta Ferry Ardiyanto mengatakan,  saat  banjir lahar hujan mulai turun di sepanjang Kali Gendol,  lima penambang pasir masih berada di Kali Gendol. 

"Puncak Merapi hujan deras sehingga banjir lahar hujan turun di sepanjang Kali Gendol. Para penambang pasir yang masih beraktivitas sebagian bisa menyelamatkan diri tetapi lima di antaranya terjebak," ujarnya, Selasa di Sleman, Yogyakarta.     

Dari kelima korban tersebut, empat orang penambang  yang terjebak lahar hujan di Kali Gendol sebelah timur Desa Kepuharjo, Cangkringan berhasil dievakuasi menggunakan tali tambang, tiga di antaranya sehat namun satu di antaranya terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem karena luka-luka.

Sementara itu,  para relawan juga menemukan sesosok mayat pria Kali Gendol, Dusun Suruh, Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman. Mayat pria yang belum diketahui identitasnya tersebut ditemukan dalam kondisi telanjang karena sempat tersapu lahar hujan dari sisi atas Kali Gendol di Dusun Bakalan, Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman.  "Korban tewas langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sarjito untuk menjalani visum," kata Ferry.                

Selain menghanyutkan lima penambang pasir,  lahar hujan juga menimbun enam truk dan satu bachoe. Hingga, Selasa  malam, para relawan masih terus melakukan evakuasi di Kali Gendol, sisi sebelah timur Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com