Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Rusli Zainal, Empat Mahasiswa Disekap

Kompas.com - 12/02/2013, 14:45 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PRKANBARU, KOMPAS.com — Empat mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Riau disekap di salah satu ruang Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau di Kota Pekanbaru, Selasa (12/2013) siang.

Penyekapan berawal dari demo mahasiswa saat Gubernur Riau Rusli Zainal menyampaikan pidato di gedung itu di hadapan sejumlah tokoh masyarakat Riau.

Keempat mahasiswa itu membentangkan poster berisi kalimat "Ini Bukan Bumi Lancang Kuning tetapi Bumi Lancang Koruptor". Dan, kata-kata "Rusli Bapak Koruptor". Selain membentangkan poster, mereka juga meneriakkan kata-kata "Allah Akbar".

Rusli yang tengah berpidato di tengah-tengah undangan sempat terdiam dan berhenti berucap. Sesaat kemudian dia menanggapi aksi demo dengan mengatakan, tidak ada manusia yang sempurna.

"Saya tahu saya tidak sempurna. Saya sudah siap menghadapi ini semua. Kadang-kadang kita susah, di rumah terhormat seperti ini masih ada yang seperti ini," kata Rusli.

Situasi Gedung LAM di lantai dua itu langsung ricuh. Beberapa pemuda langsung menyeret empat pemuda itu ke ruangan bawah. Ruangan acara yang semula penuh langsung menyusut karena mengawal empat pemuda yang dicap sebagai perusuh itu.

Empat pemuda itu kemudian disekap dan diinterogasi di ruangan bawah. Wartawan yang mengikuti kejadian itu dihalang-halangi masuk ke ruangan. Bahkan, ada seorang berbadan tegap mengancam wartawan untuk tidak meliput.

Sejumlah wartawan mencoba mengambil gambar dengan menggunakan kamera lewat kaca ruangan yang berwarna hitam. Saat kamera ditempel ke kaca, seseorang dari ruangan memukul kaca dari bagian dalam sehingga kamera Rudi, wartawan Haluan Riau, terlepas dan pecah.

Empat mahasiswa itu kemudian dibawa ke Polresta Pekanbaru. Mereka yang kemudian diketahui bernama Ari, Mirza, Ganjar, dan Taufik dilaporkan ke polisi oleh pengurus LAM dengan tuduhan membuat keributan.

Namun, menurut Ari, mereka tidak membuat keributan. Mereka hanya melakukan unjuk rasa biasa, yang bukan merupakan kejahatan kriminal.

"Siapa bilang kami membuat keributan. Kami hanya menuntut agar Gubernur Riau Rusli Zainal mundur dari jabatannya setelah KPK menetapkan dia menjadi tersangka korupsi," tandas Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com