Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBD di TTU, Dua Pasien Meninggal

Kompas.com - 09/02/2013, 08:55 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, meningkat dalam dua pekan terakhir. Sedikitnya dua warga meninggal dunia dan tujuh lainnya  dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kefamenanu akibat penyakit ini.

“Dari sembilan yang dirawat di RSUD, dua anak meninggal dunia, sedangkan enam pasien sudah sembuh dan pulang rumah sementara seorang anak lagi masih dirawat di ruang anak RSUD Kefamenanu,” jelas Kepala Tata Usaha RSUD Kefamenanu, Robert Ceunfin, kepada Kompas.com, Jumat, (8/2/2013) kemarin.

Menurut Robert penyebab DBD berasal dari nyamuk Aides Aegypti, sehingga dari pihak rumah sakit hanya mengobati dengan tindakan preventif, sedangkan tindakan promotif tugas orang dinas kesehatan. “Dua orang yang meninggal dunia itu pada saat masuk ke rumah sakit, keadaan umum sudah buruk sehingga sulit untuk ditangani,” ujar Robert.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, David Amleni mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan surat kepada semua Puskesmas yang ada di TTU dan melalui pengumuman melalui radio agar waspada.

“Kita sudah sampaikan pengumuman kepada masyarakat agar waspada dengan membersihkan lingkungan terutama kaleng-kaleng bekas dikubur, air dalam bak mandi dikuras dan ditutup. Dari dinas kesehatan terutama di bidang pencegahan penyakit menular, sudah sebarkan abate langsung ke masyarakat,” kata David.

Selain itu, tambah David, Dinas Kesehatan TTU juga telah mengimbau kepada setiap orang tua agar memberi perhatian lebih kepada anak-anaknya, terutama wilayahnya yang sudah ada kasus dengan memakai kelambu saat tidur.

Pantauan Kompas.com di RSUD Kefamenanu, tujuh warga yang dirawat termasuk dua orang warga negara asing asal Finlandia yang merupakan pasangan sumai istri, masing-masing Tuuka Johanis Yitalo dan Minna Helena Takala sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Masih tersisa satu pasien lagi yakni Pedra Panda Batu (6) siswi kelas II SDK Kenari Kefamenanu yang dirawat secara intensif di bangsal anak RSUD Kefamenanu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com