MAUMERE, KOMPAS.com- Hermanus Jumat Masan, pelaku pembunuhan terhadap Merry Grace dan dua bayinya tahun 2002 lalu, mengaku tidak tenang selama menyembunyikan perbuatannya itu. Selama hampir 13 tahun menyembunyikan kasus itu, ia merasa bersalah besar dan selalu dihantui ketidaknyamanan.
Akan tetapi, dia tidak berani mengungkapkan aibnya itu kepada orangtua korban yang terus mencari Merry Grace sampai di Malaysia. Kini, ia menyesal telah melakukan pembunuhan itu dan menyatakan siap bertanggungjawab.
"Saya siap menjalani proses hukum secara jujur dan terbuka. Apa pun putusan dalam proses ini, tetap saya hormati," katanya, Jumat (8/2/2013).
Ia mengatakan, ketika sedang bekerja di salah satu perusahaan di Kutaikertanegara, Kalimantan Timur, dirinya dihubungi oleh pembantunya di Kampung Lamahelang, bahwa ada temuan tulang di Lela atas nama Merry Grace. Semua pembicaraan terkait temuan itu mengarah pada Hermanus Jumat Masan sebagai orang yang paling tahu tentang Merry Grace.
Dia pun segera menghubungi pihak terkait untuk segera pulang ke Maumere dan mempertanggunjawabkan perbuatannya. Kini, pelaku telah ditahan di Polres Sikka dan dalam waktu dekat, segera menjalani proses hukum. Ia telah mengakui perbuatanya pada tahun 2002 itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.