Pencarian Lima Pendaki Libatkan Paranormal

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pencarian terhadap lima pendaki yang hilang di Gunung Gandang Dewata, Sulawesi Barat (Sulbar) hingga Rabu (6/2/2013) ini belum membuahkan hasil. Akibat sulitnya proses pencarian, Polda Sulselbar pun meminta bantuan paranormal guna menemukan lima mahasiswa yang lenyap sejak 25 Januari lalu.

"Jadi dari hasil keputusan rapat koordinasi di rujab yang dipimpin Bupati Mamasa, pencarian terhadap mahasiswa pencinta alam yang hilang turut dilibatkan masyarakat dan paranormal," kata Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Polisi Endi Sutendi yang dikonfirmasi, Rabu (6/2/2013).

Endi menyebutkan, jarak dari Kota Mamasa ke Gunung Gandang Dewata ditempuh selama tiga hari perjalanan. "Apalagi, kondisi medan hutan lebat atau hutan rimba dan keramat. Kejadian hilangnya pendaki sudah sering terjadi. Bukan hanya lima orang anggota Mapala, tetapi sebelumnya juga beberapa kali terjadi peristiwa serupa," kata Endi.

Endi menyebutkan, di lokasi itu pun pernah ada anggota TNI yang hingga kini tak ditemukan. Kala itu, tentara terebut tengan melakukan penyisiran guna mencari bangkai pesawat Adam Air yang belakangan diketahui jatuh di perairan Mamuju.

Endi menambahkan, tim pencari yang pertama berangkat yakni, Aco Parawansya, Muh Nawawi dan Masri yang berangkat pada hari, Minggu 3 Februari 2013 lalu. "Ketiganya menyusul mencari rekannya yang berangkat pada 25 Januari lalu dan tidak ditemukan di lokasi pendakian. Makanya, kelima pendaki itu dinyatakan hilang dan hingga kini belum ditemukan," kata Endi.

Adapun pendaki yang hilang itu adalah, Muh Ilham dari Mapalasta Makassar, Murhidayat dari Mapalasta Makassar, Farham dari Mapalasta Makassar, Muh Muhsin dari Mapala Unasman dan Awaluddin dari Mapala Unsulbar.

Sementara itu, Ketua Mapalasta Makassar, Nurhidayat Pojong yang dikonfirmasi wartawan via telepon selularnya, mengatakan, dirinya berangkat bersama 49 orang lainnya melakukan pencarian dari Makassar ke Gunung Gandang Dewata, sejak Selasa kemarin.

Namun kini, ada penambahan 30 anggota Mapala dari berbagai organisasi pencinta alam di Makassar yang ingin ikut membantu melakukan pencarian. "Jadi kita tidak bisa juga melarang, karena pencarian ini dilakukan sukarela. Totalnya tim pencari orang hilang dari Makassar berjumlah 80 orang," kata Nurhidayat.