Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedubes AS di Ankara Diserang

Kompas.com - 02/02/2013, 02:47 WIB

Ànkara, Jumat - Sedikitnya dua orang tewas dalam serangan bom bunuh diri terhadap kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara, Turki, Jumat (1/2). Selain pelaku penyerangan, satu orang lagi yang tewas adalah anggota staf kedubes tersebut.

Menurut keterangan para saksi mata, bom meledak di sekitar pos pemeriksaan keamanan dekat pintu samping kantor kedubes, tempat orang-orang berkumpul untuk mengurus visa.

Tayangan televisi menunjukkan sebuah pintu terlepas dari engselnya, dan bagian dari tembok di sekitar pintu itu runtuh. Namun, bagian dalam kompleks kedubes itu dilaporkan tidak mengalami kerusakan.

Duta Besar AS untuk Turki Francis Ricciardione mengatakan, ledakan terjadi pada pukul 13.15 waktu setempat. Seorang penjaga berkebangsaan Turki menjadi korban tewas, dan satu perempuan warga Turki terluka.

Polisi dan beberapa mobil ambulans langsung berdatangan ke lokasi ledakan. Wartawan Associated Press melihat seorang perempuan yang terluka parah diangkut ke salah satu ambulans.

Polisi mengaku sudah memeriksa seluruh kamera keamanan di sekitar lokasi ledakan, dan telah mengidentifikasi dua orang yang diduga kuat sebagai pelaku bom bunuh diri.

Gubernur Ankara Alaaddin Yuksel mengatakan, penyerang telah berada di dalam kompleks kedubes saat menjalankan aksinya.

Serangan teroris

Konsulat Jenderal Inggris di Istanbul, kota terbesar di Turki, langsung mengeluarkan pernyataan bahwa serangan itu diduga kuat sebagai serangan teroris. Inggris memperingatkan para pengusaha Inggris di Turki untuk meningkatkan kewaspadaan.

Meski demikian, belum diketahui pasti kelompok teroris mana yang melakukan serangan tersebut. Di masa lalu, Turki pernah diserang oleh sejumlah kelompok ekstremis, mulai dari kelompok ultrakanan, ultrakiri, Islam radikal, sampai milisi separatis Kurdi.

Turki adalah salah satu sekutu terdekat AS dan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Ledakan itu terjadi tak sampai sepekan setelah NATO mulai mengoperasikan sistem pertahanan rudal Patriot di perbatasan Turki dengan Suriah.

Pejabat Minister Counsellor Kedutaan Besar RI di Ankara, Robertus Irawan, Jumat (1/2), memastikan ledakan bom tersebut tidak berdampak pada KBRI, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Kedubes AS.

Irawan menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan atase pertahanan soal perlu atau tidaknya meminta tambahan pengamanan di KBRI dari Pemerintah Turki. Selama ini pengamanan KBRI memang disediakan pihak kepolisian Turki, bekerja sama dengan kementerian luar negeri Turki.(DWA/AP/AFP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com