Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HM Buchori: PDIP Jatim Tetap Solid

Kompas.com - 30/01/2013, 21:05 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com -- Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Jawa Timur digoyang konflik internal dengan sikap Wali Kota Malang Peni Suparto. Seperti diberitakan, Peni mengatakan sebanyak 31 DPC PDIP se-Jawa Timur mengirimkan mosi tidak percaya kepada Ketua DPD PDIP Jatim Sirmaji. Bahkan dikatakan, 31 DPC tersebut menuntut Sirmaji diturunkan dari posisinya.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Probolinggo HM Buchori yang juga pengurus DPD PDIP Jatim, menganggap pernyataan Peni tidak benar. Buchori yang juga Ketua Bamusi PDIP Jatim itu membantah bahwa 31 DPC PDIP menuntut Sirmaji mundur dari jabatannya. Bahkan, kata dia, PDIP tetap solid dan tak menginginkan Sirmaji mundur.

"Tidak benar itu, kalau dikatakan 31 DPC menuntut Sirmaji mundur. Saya tidak sependapat dengan Peni. Yang benar, DPD PDIP Jatim seharusnya melakukan konsolidasi bersama seluruh DPC menyambut Pemilu 2014. Kalau ingin menang pemilu, maka jajaran internal partai harus harmonis dan solid," ujar Buchori, Rabu (30/1/2013).

Peni memang sering membuat sensasi. Sebelum mengatakan ke media bahwa 31 DPC PDIP menuntut Sirmaji mundur, dia juga bertingkah dengan mengenakan seragam Partai Demokrat dalam acara jalan sehat Demokrat di Kota Malang beberapa waktu lalu. Sontak, ulah Peni itu mendapatkan kecaman dari pengurus DPP PDIP.

Menanggapi hal itu, Buchori tidak langsung mengomentari ulah Peni. Buchori mengaku selalu menghadiri kegiatan partai, baik PKB, PKNU, PKS, dan partai lain. Tapi, tidak harus mengenakan atribut partai yang mengundang.

"Saya selalu hadir ke acara partai lain. Tapi saya berbaju netral. Meski saya kepala daerah dan milik warga Kota Probolinggo, saya kan kader partai. Saya tetap harus menghormati partai yang membesarkan saya. Kalau mengenakan atribut partai lain, ya, janganlah," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com