Pengungsi Banjir Tombariri Butuh Bantuan Kesehatan

MANADO, KOMPAS.com - Para pengungsi banjir lumpur yang melanda Desa Borgo, Kecamatan Tombariri, Minahasa mengeluhkan bantuan kesehatan yang belum datang. Tak kurang dari 172 kepala keluarga diungsikan di Masjid An-Nur Borgo, karena rumah mereka terendam air dan lumpur sewaktu Sungai Paniki meluap Minggu siang.

"Saya tidak bisa tidur semalam, udara sangat dingin, kaki saya sakit sekali dan tidak bisa jalan. Tidak ada dokter yang bisa dimintai tolong," keluh Mansyur Hamali (76) salah satu pengungsi yang ditemui Senin (28/1/2013) pagi.

Hal senada dikeluhkan Hadijah Jafar (60) yang mulai terserang flu dan batuk. Dia berharap ada petugas kesehatan yang bisa memeriksa kondisinya dan memberikan obat. "Tadi malam dingin sekali, tidak ada selimut, pakaian kami semua terendam banjir. Ini sudah sakit, dokter belum datang," ujar Hadijah.

Di lokasi pengungsian juga terdapat ibu hamil dengan usia kehamilan tujuh bulan, serta ada juga seorang bayi yang baru berusia 16 hari.

Sejauh ini, bantuan yang disalurkan masih berupa tenda dapur umum yang didirikan oleh Dinas Sosial Provinsi Sulut. "Kami telah menyalurkan logistik berupa ikan kaleng, mie instan, beras dan perlengkapan dapur serta matras," ujar Kepala Dinas Sosial, Anwar Panawar.

Anwar juga menjamin bahwa bantuan akan terus disalurkan selama diperlukan oleh pengungs dari keempat desa yang dilanda banjir.