NEGARA, KOMPAS.com - Pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, Jumat (25/1/2013) sore, kembali ditutup akibat hujan lebat di Selat Bali yang menyebabkan jarak pandang nakhoda sangat terbatas.
Manajer Operasional PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Gilimanuk, Wahyudi Susianto, mengatakan, penutupan tersebut dimulai pada pukul 16.30 WITA.
"Curah hujan di Selat Bali sangat tinggi yang menyebabkan jarak pandang terbatas sehingga Syahbandar Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur) minta agar pelayaran ditutup sementara," katanya saat dihubungi dari Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Menurut Wahyudi, jarak pandang yang terbatas itu membahayakan pelayaran karena bisa terjadi tabrakan akibat nakhoda tidak bisa melihat kapal lainnya.
"Kalau ombak dan angin relatif tenang, cuma hujannya lebat sekali. Karena kami anggap membahayakan, lebih baik pelayaran ditutup sementara," ujarnya.
Hingga pukul 17.00 WITA, belum terjadi antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Ketapang.
Keputusan otoritas pelabuhan untuk menutup sementara pelayanan pelayaran di Selat Bali ini sudah beberapa kali dilakukan saat cuaca buruk. Penutupan tersebut biasanya tidak berlangsung lama.
"Prioritas kami adalah keselamatan penumpang. Kalau cuaca tidak memungkinkan, pelabuhan akan kami tutup hingga cuaca membaik," kata Wahyudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.